Sabtu, 12 Maret 2011

Malaikat Hidup Gue -part 12-

"itu.itu.obat..."

"kanker??" tanya rio,iel terlonjak.

"hhahahaha,ya bukan lah" jawab iel mantap.
Karena obat itu memang bukan obat kanker seperti kata rio.

"BOHONG,itu obat kanker kan,gw pernah kali minum obat kayak gitu" rio keukeuh.

"bukan,mario"
"trus itu obat apaan donk?"

"emmh,ini cuma vitamin kok. Lo tau kan tugas osis sekarang numpuk,apalagi ketos kita cewek jadi gw kerja extra,belum lagi persiapan turnamen. Jadi gw bawa suplemen kemana-mana biar nggak drop." jelas iel.

"lo kira lo bisa boongin gw? Pasti ada yg lo sembunyiin,yel" batin rio.


"ohh" rio meng-o-kan mulutnya.

"ekh,tadi lo bilang,lo pernah minum obat kanker,emangnya,..."

"iya" jwb rio tegas.

"gw pernah sakit kanker darah 3 tahun lalu,tapi baru stadium 2 jadi bisa langsung ditangani,sebelum terlambat" jelas rio.

Mereka bercakap-cakap sambil berjalan melewati lorong-lorong sekolah yg sudah gelap.

"gimana rasanya yo? Punya penyakit yang mematikan?"
"putus asa sih sempet,takut juga ada,tapi ya mau gimana lagi. Jalanin aja"
"sekarang lo udah sembuh 100% ??"
"umm,gak tau juga yel. Leukimia gw turunan dari kakek Gw. Jadi itu faktor keturunan,dan ya... gak tau lah, Gw takut aja suatu saat bakal kambuh lagi" ucap rio,khawatir.
"gak akan yo" iel menepuk pundak rio.

Mereka lalu berjalan dalam diam dan berpisah diparkiran,rio dengan mobilnya dan iel dgn cagiva hitamnya.

Keduanya berlalu dalam gelap meninggalkan komplek sekolah.



------------




iel masuk kedalam kamar itu,kamar bercat coklat pastel dengan hiasan bernuansa natural dilangit-langitnya.

Kamar itu,tampak rapih untuk ukuran kamar seorang cowok,aroma mint segar mengisi kamar itu. Iel merebahkan tubuhnya dikasur empuk berseprai coklat tua.

"lagi apa sih lo vin,sibuk banget kayaknya?" tanya iel pada sang empunya kamar,yang sedang asik duduk didepan laptopnya.
"chat sama via"
"oh"
"ekh yel" alvin menutup laptopnya pertanda ia sudah selesai dan membalik kursinya menghadap iel.

"lo kenapa sih,yel?" tanya alvin.

"kenapa emangnya?"

"nih" alvin memberika buku penuh bercak darah yang dulu ia temukan.
"itu darah apa?"
"oh,mmh,ini darah,darah tangan gw,vin. Waktu itu,jadi gw,mmh,tangan gw kena chutter,trus gw nyari-nyari tissue gak ketemu,jadi berceceran gini" jawab iel.
"bener?"
"iya,vin."

"disana juga ada foto. Foto kita sama via,kalo gak salah pas kita kelas 2 SMP. Tapi kok,pas bagian gw nya sobek sih?? Lo yang robek?"

"nggak kok,nggak. Waktu itu foto ini jatuh keselip dibawah meja,pas gw tarik ekh malah sobek" jelas iel.

"oh gitu."
"yaudah deh,gw balik kekamar ya" pamit iel.

Ia ingin segera pergi dari kamar alvin,karena takut ditanyain macem-macem.
Ia takut kehabisan alasan untuk menutupi semuanya.

"yel,gw itu sodara lo.apapun bakal gw lakuin biar lo bahagia dan gw harap lo juga gitu ke gw" pesan alvin saat iel hendak menutup pintu. Iel hanya menjawab dgn acungan kedua jempol.

"kolo kebahagian lo adalah kebahagian buat gw, apa lo rela kasih ke gw vin" batin iel perih.





------------




sebuah motor cagiva hijau berhenti berderu didepan sebuah rumah megah bertingkat 2.
Seorang gadis imut turun dari motor itu. Sejenak ia merapikan rambut dan short dress ungunya yg sejak tadi berkibar lembut diterpa angin malam. Ia tersenyum,sangat manis.

"thanks ya kak cakka" ucapnya.
"sama-sama keke" jawab cakka.
"aku seneeeeng banget,malem ini" tutur keke manja,cakka tersenyum simpul.
"ummh,yaudah keke masuk dulu ya,dah kak cakka."
"daahh,good nigth tuan putri" gombal cakka.


Keke lagu melangkah dgn riang memasuki rumahnya. Cakka tidak menyadari bahwa sejak tadi ada sepasang mata yang mengamatinya dengan tatapan mencela. Orang itu lalu menghampiri cakka.

"lo cakka kan,cowoknya agni" katanya to the point.
"iya,lo riko kan?"
"lo ngapain tadi sama cewek itu"
"emang apa urusan lo?"
"lo selingkuh?"

"gw bilang,BUKAN URUSAN LO"
"sekarang jadi urusan gw"
"emang lo,siapanya agni,heuh??"
"gw itu pacar pertamanya agni,cinta pertamanya. Apa agni gak pernah cerhta?" riko tersenyum mengejek.
"gak tuh,karena emang Gak Penting" jawab cakka sambil tersenyum sinis.
Ia lalu menggas motornya,dan berlalu.


"GW BAKAL REBUT AGNI DARI LO" teriak riko,cakka tidak peduli.
"DAMN" umpatnya.





---------





kelas XI IPA 1..

Kelas ini tampaknya masih sepi,hanya beberapa anak yg sudah datang dan mengisi tempat duduk mereka. Sinar matahari pagi pun dengan leluasa memasuki kelas dan memantul bebas ke arah barisan paling kiri dekat jendela.

Disudut kelas nampak daud sedang asik melanjutkan mimpi malamnya,lalu ada lintar yang berkutat dgn buku matematikanya,ntah untuk dipelajari atau senang saja melihat sampulnya yg berwarna pink cerah.

Lalu ada acha dan oik yg sibuk saling sisir-sisiran. Acha nyisirin oik dan oik nyisirin acha (?)

dan terakhir ada 3 orang cewek yg tengah asik mengobrol.

"kata gw sih,kerenan mbah marijan matinya jagain merapi" agni ngotot.
"kerenan mbah surip lah,matinya over dosis kopi" ify gak mau kalah.
"udah deh,kerenan juga mbah gw,matinya kesenggol laler" sivia menengahi.

Agni dan ify mendelik,belum sempat mereka berdua meminta penjelasan perihal kematian mbahnya via tadi,rio sudah datang dgn senyum manis seperti biasa.

"pagii semua.." sapanya.
"pagi rioo"

"ekh,fy. Nih" rio menyerahkan selembar brosur berhias tulisan berwarna putih dgn background gambar piano.
"apa nih?"
"lomba pianis tingkat nasional lho. ikut ya.."
"gak akh" tolak ify mantap.
"gak mau tau pokoknya harus ikut,masih rada lama kok. jadi lho masih sempet latihan."
"tapi gw tu.."
"duluan ya all,gw ada pengarahan terakhir buat basket,daahh" rio berlalu,keluar kelas.


'ini semua tu gara-gara lo tau gak vi, pengen gw gigit dah lo" geram ify.
"hhehehe" via hanya nyengir tanpa dosa.


----------



Cakka tengah celingukan,berjinjit-jinjit mencari teman-temannya.
Ditangannya terdapat satu jelas jus jeruk dan beberapa snack.

"kka,cakka" rio melambaikan tangannya.

Seketika,cakka yang tadi memasang tampang anak ilang,sekarang tersenyum sumringah dan berjalan ke meja teman-temannya.

Siang itu,kantin sangat ramai,penuh dan sesak,sehingga sangat sulit untuk mencari uang jatoh #abaikan


"haii manusia-manusia penuh dosa.." sapa cakka,sambil mengampil tempat duduk disamping agni.

"beuh,kayak lo kagak penuh dosa aja,malaikat aja sampe pegel ngetik dosa lo,di laptop tau gak??" sela alvin.

"gak mungkin,gw kan udah pake cling,bersih bening,seperti tanpa dosa" cakka mengikuti nyanyian satu iklan produk ditivi.
"lagian ya. elo,tu yang banyak dosa,liat noh mata lo aja sampe sipit keberatan dosa" tambah cakka.

"jangan bawa-bawa mata,deh lo,babon"

"sipit"

"babon"

"kunyuk"

"medok,dasar cina jawa"

"ekh,emang lo gak dari jawa??"

cakka diem,alvin melotot,ify maen piano *gaknyambung*


"HHAHAHA,gak bisa jawab lo,kka" rio tertawa.


"diem lo,ceking"

"ekh,dasar lo kupret"

"pesek"

"BERENTIIII" teriak ify.

"widih bakat,tarzannya keluar" celetuk iel, ify melirik sinis pada iel.

"sebenernya ify apa bu winda sih yang titisan ratu gledek?" tanya via polos,ify melotot.

"ekh,ekh,shilla tu,yel. Buruan ajak dia" saran alvin.
"serius nih,mau ngajak dia??" iel ragu.
"YAPP" semua mengangguk mantap.
"oke,tapi kalo disana dia bertindak anarkis dan brutal,bukan tanggung jawab,gw ya."
"etdah yel,bahasa lo,parah amat" protes alvin.

"shilla,shill" panggil iel,shilla menoleh.

Dengan langkah anggun dan senyum dikulum,shilla berjalan kearah iel.

"haii rio,hal iel" sapanya manis.
"gw yang ganteng ini gak disapa,shill?" cakka menaik-turunkan alisnya.

"mau,gw siram air keras,kka?" ancam agni.

"hhahaha,susis,wowowo,susis,si cakka sieun agni" ify bernyanyi menyindir.
"apaan deh lo fy" sela cakka.

"emmh,yel. Kenapa tadi manggil?" tanya shilla,yg nampaknya sudah lelah,berlama-lama ditengah anak-anak autis ini.

"mmh,anu shill,gw, mmh,lo gak,ikut kita jalan ntar sore.
"jalan kemana?"
"pantai. Tapi lo sendiri aja,jangan ajak zeze sama angel"
"kok gitu?"
"ya,kita kan mau ke pantai shill,bukan mau demo,jadi gak perlu rame-rame banget kali." jelas cakka.

"rio ikut??" tanya shilla.
"ikut kok" jawab iel.
"kamu ikut,yo?" tanya shilla kini berganti memandang rio.
Rio ntah budek atau tuli (?) dia asik aja,ngobrol sama ify.

"kamu seneng upin-ipin apa krisna,fy??" tanya rio. *gila gak penting banget pertanyaanya*
"aku sih,tetap setia pada spongebob"jawab ify.

*ckckckck*

shilla yg merasa tdk diperhatikan,manyun gila-gilaan (?)

"rio ikut kok,shill. Gimana,mau?"
"iya deh,aku mau. Ini demi kamu lho,yo" ujar shilla manja.
"ohh" tanggap rio dingin.
"yaudah,nani gw jemput ya,shill" kata iel,shilla tersenyum.
"sipp,yaudah ya,gw duluan,bye"
"bye,shilla"



----------------


sore itu terasa sangat sejuk,apalagi setelah siang yang begitu panas. Kini matahari bersinar sedikit lebih redup,dilangit terlihat beberapa layangan yang diterbangkan anak-anak kecil. Angin memang berhembus teratur,sehingga layang-layang dapat menari dgn indah dicakrawala.

3 orang cowok dan 3 orang cewek,telah berpakaian dgn style casual khas anak muda. Kini mereka tengah sibuk berfoto-foto dihalaman rumah ify dgn background kolam ikan,dan bunga-bunga mawar.

"akh,rese nih. Iel kemana aja sih?? Jangan-jangan mobilnya kesenggol cacing,trus masuk jurang lagi" kata agni ngawur.

"iye,iye,ini gw dateng,everybody"
"ngapain dulu sih lo? Nyapu gurun dulu? Gila ya,kita ampe lumutan nunggu lo" omel cakka.
"ngek,emang gw gak liat,tadi kalian asik poto-poto. Ini nih si shilla,gw jemput jam 4,baru kelar dandan jam 5" gerutu iyel. "yaudah sih,gak usah pake ribut,mendingan cabut aja yuk,keburu sore,ntar" ucap shilla tanpa dosa.

"heuh,gak nyadar bgt sih tu cewek,gw jambak juga dah" cibir via.

Satu per satu,mereka lalu keluar dari rumah mewah ify.

"yo,kok pake mobil ini??" tanya cakka.
"biar cukup,ganteng... lo mau empet-empetan? Gak nyadar body lo segede babon gitu"
"udah deh yo,mentang-mentang lo ceking,lo selalu menindas gw" cakka mengiba.

"yaudah lakh,ayo buruan masuk" rio segera masuk kebelakang kemudinya,shillajuga ikut masuk dan duduk di depan,di samping rio.

"lho,lho,kok?" ify menunjuk-nunjuk shilla.
"RIOOO,kok shilla,duduk disitu" teriak ify manja.

"ekh shill,ngapain lo duduk disini,ini tempatnya ify" kata rio,galak.
"elo tu bisa gak sih yo,jangan galak-galak sama gw. Lagian juga gw kan yg duluan duduk disini. Gw gak mau pindah titik" "ye,bebel banget sih lo,pindah buruan"
"gak mau"
"childish lo"
"biarin"
"yaudah kalo , lo gak mau pindah,biar gw yang pindah." rio pun keluar dari mobilnya dgn marah.

"nih yel,lo yang nyetir" rio melempar kunci mobilnya.
"kok gw sih,ogah akh,lo aja vin." kunci mobilnya sekarang berpindah ke tangan alvin.
"gak akh,gw mau sama via aja dibelakang. Lo aja kka." kunci mobil pun kini melayang ke arah cakka.

"gw sih mau aja nyetir,tapi...."

"udah,udah sini gw aja yang nyetir,kalo sama cakka bukannya nyampe pantai,malah singgah di alam kubur,kita" iel meraih kunci mobil di tangan cakka.
"iyalah,si cakka mah naik sepeda aja masih yg roda empat" ejek rio.
"enak aja lo,gw bisa tau bawa mobil" bela cakka.
"apaan,terakhir lo bawa mobil,mobilnya sekarang masih koma" kata agni,mencela.

"woii,mau pada naek gak nih? Kalo kagak,mau gw bawa kabur nih,mobilnya" teriak iel dari dalam.
"dasar otak kriminal" ejek rio,yang langsung masuk ke mobil diikuti oleh teman-teman yang lain.

"lho,kok bukan rio yg nyetir" rajuk shilla.
"yaelah shill,kayaknya males bgt ya,lo sama gw?" keluh iel
"bukannya git...."

"rio kan mau berduan sama gw,shill. Iya kan yo?" pamer ify,rio hanya tersenyum dan mengacak poni ify.

Celoteh mereka terus berlanjut diatas mobil yang kini melaju cepat ke arah pantai. Banyak hal yang mereka bicarakan di dalam mobil,dari mulai kenapa semangka bulet,siapa yang fansnya paling banyak,gimana cara cacing kentut sampe ke kutil guru fisika mereka,yang pengen bgt mereka kempesin,saking keselnya sama tu guru.

Ya,obrolan mereka emang gak penting semua,tapi cukup menghadirkan tawa dan keakraban diantara mereka.

Tak terasa sudah setengah jam perjalanan,barisan pohon pinus dan cemara,kini berganti hamparan pasir putih yang luas.

"HUUWWAA,PANTAIII" teriak ify,sivia dan Agni kompak.

Semua langsung berhambur keluar mobil. Merentangkan kedua tangan mereka dan menghirup aroma laut yang khas.

Rambut mereka,berayun lembut diperpa angin. Saat sampai dipantai,beruntung fenomena sunset belum berlangsung. Karena tdk mau ketinggalan momen romantis itu,mereka semua langsung menggandeng pasangan masing-masing dan berlarian mencari tempat yang enak untuk berduaan *jiah,cikiciew*

"lho,lho,kok pada pergi sih??" keluh shilla yg ditinggal berdua dengan iel.
"ya,wajar kali,shill,mereka kan mau pacaran." bela iel.
"huuuhh,jadi gw diajak kesini cuma buat ngeliatin orang pacaran,gitu?" dengus shilla.
"ya,nggak lah shilla cantik,lo kan disini nemenin gw. Gw kan mau di temenin sama lo" tutur iel,seketika shilla langsung blushing.
"ekh,emang lo beneran suka ya sama rio??"
"iya" jawab shilla mantap.
"kenapa?"
"karena dia ganteng"
"udah gitu doang??" tanya iel lagi,shilla mengangguk kan kepalanya pertanda 'iya'.

"tapi gw salut sama lo shill."
"salut? Why?" shilla tampak bingung.
"ya,karena lo cukup berani nunjukin perasaan lo sama rio,walaupun lo jelas-jelas tau dia udah punya cewek. Gak kayak gw..."

"emang lo kenapa? Penganut cinta diam-diam ya,lo??" tebak shilla.

"maybe."
"hah? Serius? Sama siapa,sama gw bukan? Hhahaha" canda shilla.
"ye PD sangat lo." gabriel tersenyum.
"hhehe,cowok sekeren lo,kapten basket,waketos osis,cintanya diam-diam?? Ckckck,pasti hidup lo genrenya hopeless,ya"
"ya,kalo mau belajar mencintai,kita juga harus belajar melepaskan kan??" ujar iel,shilla mengangguk sedikit.

Keduanya saling bertatapan dan melempar senyum,lalu mengalihkan pandangan mereka pada karang didepan sana yg berulang kali diterpa riak ombak.


----------


sudah sekitar 10 menit cakka dan agni,terdiat menatap lautan bebas didepan mereka. Sesekali keduanya harus menyisir rambut dgn jari-jemari,karena mulai berantakan diterpa deru angin.

"agni,harapan lo,kedepannya,buat hubungan kita apa??" tanya cakka mencoba memulai pembicaraan.

"nothing. Gw cuma pengen semua berjalan gitu aja,sesuai sama takdir yg udah tuhan Tuliskan." jawab agni.

"dasar miss pasrah" cakka menyenggol pinggang agni
"bukannya gitu,gw cuma gak mau kecewa kka,kalo ternyata takdir berjalan berlawanan sama harapan gw. So,mendingan pasrah kan?" agni mengulas senyum.

"tau gak? Dulu gw percaya,kalo malaikat itu ada yang gak bersayap dan gw fikir lo salah satunya,tapi sekarang gw gak percaya."
"kenapa?"
"karena semua malaikat itu bersayap,termasuk lo. Tapi sekarang lo lagi,pinjemin sayap itu ke gw. Gw bisa terbang kemanapun gw mau,gw bisa tinggalin hidup gw yang dulu gak bener,mulai dari awal,ngikutin jalan yang indah yang udah lo buka buat gw. gw bahagia ag,sama hidup gw sekarang dan itu semua karena lo. thanks ya ag, you're my fairy."ucap cakka tulus.

"iya.. dan gw harap,sayap itu gak lo pake buat terbang ke hati-hati yang lain" tutur agni sambil memyenderkan kepalanya dipundak cakka, cakka mengangguk pelan.


----------



0mbak masih berkejaran dengan riang,seakan ingin menunjukan kepada via dan alvin,bahwa mereka tdk pernah lelah menghantam karang lalu menepi dipasir pantai. Jingga dilangit dan barisan pohon kelapa,menjadi background yang sangat indah untuk pasangan ini.

"makasih ya,vi??" ucap alvin,lembut.
"untuk??"
"karena tanpa kamu sadari,selama ini kamu udah jadi semangat aku,kamu udah jadi malaikat hidup aku,kamu udah mau membagi cahaya kamu buat aku. Aku janji vi,cahaya itu akan selalu aku jaga,dan gak akan pernah aku biarin cahaya itu redup."
"iya,kalo sampe cahayanya redup,kamu gak akan nemuin lagi,malaikat cantik yang mau sama koko sipit kayak kamu,hhehehe" via terkekeh.

"huuu,narsis kamu"
"ikh,siapa yang narsis,kan waktu kecil kamu sendiri yang bilang,aku itu peri cantik"
"hhahahaha" tawa alvin terdengar beradu dgn debur ombak dilautan.
"kok ketawa?"

"yg bilang kamu peri cantik kan iel vi,kamu salah inget tu. Aku kan manggil kamu nona bakpau" jelas alvin,sambil mencubit kedua pipi chuby via.

"ikh,alvin sakit tau"
"hhehe"

alvin mematap gadisnya itu,ia mengusap pipi via,dengan ibu jarinya.

"you're my fairy,sivia azizah"
"and you're my prince charming,alvin jonathan"

keduanya lalu tersenyum manis,semanis rasa yang tengah bereaksi dihati keduanya.



-------



Mentari mulai berwarna merah,senada dgn senja yang berwarna orange. Angin bertiup semakin kencang,seakan hendak mengumumkan pada ify dan rio,bahwa malam yg dingin akan segera datang.

Pasangan ini,masih asik menuliskan nama mereka dan dibubuhi gambar love,ditengahnya.

"yeee,bagus ya" sorak ify riang.
"mario love alyssa, kenapa gak rify forever aja" komentar rio.
"bagusan gini,tau" ucap ify,sambil meluruskan kedua kakinya dan memukul-mukul lututnya. Rio mengamati ify,sambil tersenyum kecil.

"lo,malaikat hidup gw fy," ujar rio tiba-tiba.
"apa?" "iya,lo malaikat hidup gw. Dea mungkin udah ngajarin gw banyak hal,tapi dia gak pernah ngajarin satu hal. Dea gak pernah ngajarin gimana gw harus move on tanpa dia. Sampe akhirnya gw terpuruk karena kehilangan dia. Dan elo,yg nyelametin hidup gw,elo yg ngajarin gw,gimana caranya tetep tersenyum ngadepin takdir yg gak selalu indah"

"ify yang ceria,ify yang bawel,ify yang ramah,sifat lo itu ngerubah dan ngewarnain hidup gw,fy. Gw mungkin belom nemuin pengganti dea,tp gw udah nemuin malaikat buat hidup gw, dan itu elo,nona alyssa." rio tersenyum tulus.

ify ternganga,gak biasanya rio bicara panjang lebar,dan sekarang,rio bicara banyak tentangnya,tentang ify.
sungguh sesuatu yang tidak biasa untuk ify.

"gw seneng bisa bantu elo yo. Karena memang itu tujuan awal gw" ucap ify singkat,karena jujur ia masih speechless.

"makasih ya,fy." ify mengangguk,ia bersyukur kala itu langit sudah menggelap,jadi rio tidak mungkin bisa melihat wajahnya yang sejak tadi berwarna merah merona.

"ekh,fy. Kita bikin panggilan sayang yuk,biar lebih meyakinkan gitu,sandiwara kita" tawar rio.
"apa?"
"gimana kalo gw panggil lo kebo,kan sesuai bgt tuh sama lo"
"idih,bilang aja lo pengen ngejek gw"

"mmmhh,yaudah,gimana kalo marmut" usul rio,ify menggeleng.

"kambing??" tawar rio

"bebek?!" ify menggelengkan kepalanya makin keras, kayaknya mau nyaingin trio macan.

"dasar ya,emang dasar otak lo otak hewan" gerutu ify,rio merengut.

"rio gak asik bgt sih,tadi udah romantis-romantisan,sekarang ancur-ancuran" batin ify,BT.



"WOIII" sentak cakka mengagetkan rio dan ify.
"lama amat lo berdua,udah besok di lanjut lagi pacarannya,via gak enak badan nih,balik yuk" ajak alvin.

"yah,gak jadi dong,bakar-bakarannya?" keluh ify.

"yaelah fy,lo gak kasian apa sama sobat lo" kata shilla,semua langsung mendelik heran.

"nanti deh,kalo kita menang basket,gw traktir kalian,mau bakar apa aja boleh,bakar sekolah juga,monggo." kata alvin.

"yaudah,ayuk balik" cakka berjalan paling dulu,menggandeng agni dan menyelimutkan jaketnya ke pundak agni.

Pasangan-pasangan lain mengekor dibelakang,mereka berjalan beriringan dibawah sinar bulan yang terang sempurna.


"rio,aku hauuss" rengek ify,saat sampai ditempat dimana mobil rio terparkir.

"yaudah,gw beliin bentar ya"
"rio aku juga mau" pesan via.
"gw juga yo" tambah cakka.
"lo mau minyak panas apa oli,kka?"
"sialan lo,lo kata gw tukang debus."

rio hanya tertawa sambil melengos pergi.

"rio,ikuutt" tutur shilla saat rio sudah hampir tiba disebrang jalan.

Shilla berlari,tanpa melihat sekelilingnya.

Cahaya mobil kijang silver,menyilaukan mata ify,hingga ia menyadari bahaya yang mengancam shilla.

"SHILLA AWASS" teriak rio dan ify bersamaan,tapi ify yang reflek segera berlari ke jalan raya dan dengan cepat mendorong tubuh shilla.

BRUKK

keduanya terjatuh.

"IFYY.." teriak anak-anak,mereka semua segera menghampiri ify,termasuk rio.

"fy,lo gak ppapa kan?" tanya rio cemas.
"nggak ppapa kok yo." jawab ify,ia berdiri dan membersihkan jeansnya dari debu yang menempel.


"rioo" rengek shilla,ia berjalam sambil memegangi sikunya yang nampak lecet.
"yang luka kan gw,kok lo malah nolongin dia?" shilla menunjuk ify.

"lo apaan sih shill,ify tu udah nolong lo,trimakasih kek sama dia."
"dia itu baik,karena didepan lo,dia tu sok baik,munafik" tuduh shilla.
"ekh,kalo lo gak suka gw tolongin yaudah,gak usah pake fitnah dong. Tau gitu tadi,gw biarin aja lo,ketabrak" balas ify sinis.
"jadi lo pengen gw mati? Gitu?"
"iya,mau apa lo?" tantang ify.

"ikh,dasar cewek resek lo" shilla mendorong tubuh ify,bersamaan dgn itu suara klakson mobit berdecit..



TTIIIIINNNN



"aaaargghhhh"



BRAKK


tiba-tiba semua gelap,ify merasakan sakit yg hebat disekujur tubuhnya,setelah mobil sedan hitam tadi menyenggolnya.

Perlahan matanya tertutup rapat.


"IFY,bangun fy. Ify,bangun" rio mengguncang-gunjamgkan pundak ify,tetapi tetap tak ada respon.

Rio mulai takut,sangat takut. Ia ingat kejadian saat dea harus pergi karena ketololannya,dan ia tidak ingin menyeret ify pada kisah yang sama.

"
ify,ayolah fy,banguunn" rio memeluk ify erat sekali.

Sedangkan shilla berdiri mematung,nampaknya sangat shock,
teman-teman yang lain pun masih ternganga tak percaya..


...........

0 komentar:

Posting Komentar