Seorang pria masih terduduk disebuah bangku dikoridor sekolah. Raut wajahnya terlihat letih dah sedih. Satu tangannya menenteng sebuah gitar akustik. Kemeja krem khas sekolahnya,sudah sangat berantakan. Berkali-kali ia menatap sebuah ruang tak jauh dari tempat ia duduk,ruang redaksi mading. Sudah 2 jam lebih,ia termenung disini ditemani terik mentari,mengamati dedaunan yg terbang lembut beberapa centi dari permukaan tanah karena tiupan angin,lalu kembali jatuh perlahan. Koridor ini sudah sangat sepi,semua siswa mungkin sudah kembali kerumah masing-masing.
"fuihhh" pemuda itu menghela nafas dan mengacak rambutnya,mungkin frustasi.
Ia kembali menunduk dalam,terpejam sejenak,menyembunyikan sorot matanya yg redup.
"rio?" seorang gadis mengagetkannya. Pemuda yg disapa rio tadipun mengangkat kepalanya dan tersenyum.
"kok kamu...." belum selesai gadis itu berbicara,rio telah berdiri menghampirinya,ia memetik senar gitarmya,perlahan ia berjalan menghampiri gadis itu. Gadis yg sudah hampir 1 tahun ini berstatus sebagai kekasihnya. Gadis manis dgn lekuk tubuh sempurna,rambut yg terurai indah dan senyum menawan.
Ribuan hari aku menunggumu
Jutaan lagu tercipta untukmu
Apakah kau akan terus begini
Masih adakah celah di hatimu
Yang masih bisa tuk ku singgahi
Cobalah aku kapan engkau mau
Tahukah lagu yang kau suka
Tahukah bintang yang kau sapa
Tahukah rumah yang kau tuju...
Itu aku...
Coba keluar di malam badai
Nyanyikan lagu yang kau suka
Maka kesejukan yang kau rasa
Coba keluar di terik siang
Ingatlah bintang kau sapa
Maka kesejukan yang kau rasa
Tahukah lagu yang kau suka
Tahukah bintang yang kau sapa
Tahukah rumah yang kau tuju...
Itu aku...
Percayalah... Itu aku...
Rio menatap gadis itu,matanya seakan meminta suatu kepastian. Ia bernyanyi dgn tulus,berharap gadisnya ini mengerti apa yg ia maksud.
Sejenak keduanya terdiam,angin semilir mengusik keheningan yg tercipta.
"mm..makasih" seru gadis itu lirih.
"untuk?"
"lagunya"
"oh..oke. Kamu kenapa sih,udah 2 minggu ini kamu terus jauhin aku. Reject telepon,smsm juga gak dibales,malah kadang nomer kamu gak aktif" tanya rio lirih
"aku cuma itu,aku.."
"kamu capek ya,ngadepin aku? Maaf ya"
"nggak yo,bukan gitu."
"trus kenapa?" tanya rio lembut,gadis itu menunduk.
"salah aku apa?" tanya rio,telunjuknya mengangkat dagu gadis itu,dan menatap matanya tajam.
"cukup yo,cukup. Kamu jangan mojokin aku kayak gitu" bentak gadis itu.
"makanya kamu bilang donk,kamu kenapa?"
"sorry,aku gak mau ngebahas ini sekarang" jawabnya singkat lalu pergi. Baru beberapa langkah,rio berteriak. "EGOIS,KAMU EGOIS TAU GAK?? Aku udah lama Nungguin kamu. Nunggu supaya bisa ngomong sama kamu,selama ini kamu ngehindar,KAMU EGOIS TAU GAK??" rio tampak emosi,gadis itu berbalik.
"apa kamu bilang? Nunggu? Oh,jadi kamu sekarang ngomongin waktu sama aku,yo. Iya??" tanya gadis itu.
"2 minggu lalu,kamu janji nonton sama aku, 3 jam yo,3 jam aku tunggu kamu,tapi kamu batalin gitu aja,minggu lalu ulang tahun aku,aku nungguin kamu seharian dicafe,tapi kamu bilang gak bisa,dan 3 hari lau,aku pengen ngomongin hubumgan kita,tapi apa?? BAND LO,SELALU BAND LO,IYA KAN?? Yo,aku tu butuh kamu disamping aku,bukan cuma suara kamu yg kamu kirimin tiap malem,bukan yo,bukan itu. Aku mau marionya aku." gadis itu berteriak sambing menangis,kekecewaan yg lama mengendap,skarang terkuak habis.
Untung sekolah sudah sepi saat itu,jadi pertengkaran sepasang kekasih ini tdk begitu mengundang perhatian.
"tapi kan,kamu seharusnya ngertiin aku,sedi...."
"selalu yo,aku selalu ngertiin kamu,aku selalu sayang sama kamu,tapi aku capek yo,capek. Alvin aja selalu ada waktu buat via,padahal dia satu band kan sama kamu."
"tapi aku kan leadernya.."
"TRUS APA MENURUT LO,GW BANGGA,LO YG EGOIS,TERSERAH,LO MAU MILIH BAND LO,ATAU APAPUN,TERSERAH LO,GW GAK PEDULI" gadis itu pergi dgn marah.
"fy,IFY,IFYYY" rio memanggil-manggil nama kekasihya itu. Sejenak ia,berfikir untuk mengejar ify,tapi entah mengapa kakinya beku. Benarkah tadi yang ify bilang 'capek'. Benarkah ify udah capek,jalanin semua,akankah kisahnya dgn ify berakhir??
-----------
Seminggu kemudian
tidak ada yg berubah,meski waktu terus menggulirkan detik,yg berubah menjadi rajutan menit,rangkaian jam dan perlahan beranti hari. Ify dan rio,belum juga melontarkan maaf. Sahabat-sahabat mereka sudah berulang kali mencoba mendamaikan perang dingin antara keduanya,tapi nihil.
Sampai tiba suatu sore,saat itu mendung sudah bergelayut diawan,mencurahkan hujan dgn derasnya. Angin berhembus kencang,menggoyangkan pucuk-pucuk cemara disebrang jalan. Langit berwarna kelabu pucat,seperti wajah rio yg sejak tadi siang berdiri dibwah guyuran hujan.
"IFY,MAAFIN AKU FY, PLISS" teriak rio,tapi tak ada respon,jendela kamar di lantai 2 rumah mewah itu pun terus tertutup.
Rio memutuskan untuk terus menunggu,ia merasa bersalah dan ingin segera memperbaiki hubungannya. Beberapa waktu berselang,rio sudah basah kuyup dan menggigil. Tak lama,sebuah mobil sedan hitam meluncur kearahnya.
"rio,ngapain kamu disini?" ify segera keluar dari mobil itu dan segera menghampiri rio,tak urung dress birunya pun ikut basah kuyup ditempa air hujan.
"ify ngapain sih ujan-ujanan?" seorang cowok manis,menghampiri ify dan memayunginya.
"siapa dia?" tanya rio getir,meski badannya terasa dingin membeku,tapi hatinya serasa dipenuhi api yg berkobar.
"gw debo,cowoknya ify." jwb cowok itu,rio terdiam butuh waktu yg lama baginya untuk mencerna pernyataan debo.
"oh gitu ya,yaudah maap fy gw ganggu. Selamat sore alyssa,permisi" kata rio sinis.
"yo,rio tunggu,rio biar aku jelasin,MARIO.." ify berlari mengejar,tapi rio terlanjur menjauh.
"ify,dia siapa?" tanya debo.
"gw mau masuk" jwb ify singkat,lalu masuk kedalam rumah,tanpa peduli pd debo yg masih tampak bingung.
Air matanya sudah bersaing dgn derasnya hujan yg turun diluar sana.
"non" sapa pembantu ify.
"kenapa bi?".
"tadi ada den rio,nungguin non ify lama bgt,sampe kehujanan diluar,bibi bilang non ify gak ada,den rionya gak percaya. non ify udah ketemu?"
" udah"
"kok gak diajak masuk non?" bukannya menjawab ify malah melengos pergi kekamarnya ingin segera membenamkan wajahnya,menumpahkan air matanya pada bantal.
Setelah ia memasuki kamar,tak lama Handphonenya bergetar.
1 new message
from : via 'sista'
KETERLALUAN LO !!! Rio itu sepupu gw.
Jangan pernah bilang lo sahabat gw. Lo gak tau rio tu sayang bgt sama lo.
Pengkhianat lo,fy. Gw tutupin kebohongan lo selama ini,lo bilang debo cuma masa lalu lo.
Kita semua dipihak rio dan lo sendiri,LO SENDIRI.
KITA BAKAL CARIIN GANTI LO,BUAT RIO YG SERIBU KALI LEBIH BAIK DARI LO,PENGKHIANAT.
Tangan ify bergetar hebat,benarkah apa yg dibacanya tadi?
Sivia sahabatnya juga ikut memusuhinya? Kenapa? Kenapa harus ify yg Yang disalahkan?
"rio selalu lupa sama gw,apa salah kalo sekarang gw nemuin kebahagian dan lebih milih debo" batin ify. Ia terlalu sibuk menangis,hingga ia samapai lupa berganti pakaian dan tertidur dengan dressnya yg basah.
Esok hari,sinar mentari memaksa masuk kekamar ify dari jendela yg ternyata belum ditutup gordennya semalam oleh ify. Ify terbangun,saat matanya perlahan terbuka,ia mendapati satu tangkai anggrek,bunga favoritnya,tergeletak bersama sebuah kaset. Ify tdk bersemangat untuk menyetelnya,hari ini hari minggu,seharian ify menghabiskan waktu didalam kamarnya.
Kadang ia tersenyum mengenang indah,masa-masa bersama rio,lalu senyumnya memudar saat mengingat pertengkaran kemarin.
Setelah mentari hampir tenggelam,terdengar ketukan halus dipintu kamarnya.
"fy,tadi debo telepon" seru suara mamanya dari balik pintu. Ia baru sadar,ada janji dgn debo malam ini.
Saat hendak mandi,pandangan ify tersita oleh sebuah kaset yg diterimamanya tadi pagi.
"kaset apaan ya??" gumamnya,ia segera menyetel kaset itu.
sedetik kemudian suara itu menyapanya,suara yang sangat ia kenal,suara yang selalu menghantarkannya dalam mimpi indah setiap malam,suara orang yang tanpa sengaja telah ia lukai..
setelah kupahamiku bukan yang terbaik yang ada di hatimu
tak dapat kusangsikan ternyata dirinyalah yang mengerti kamu
bukanlah diriku..
kini maafkanlah aku
bila ku menjadi bisu kepada dirimu
bukan santunku terbungkam hanya hatiku terbatas
tuk mengerti kamu
maafkanlah aku...
walau kumasih mencintaimu
ku harus meninggalkanmu
ku harus melupakanmu
meski hatiku menyayangimu
nurani membutuhkanmu ku harus merelakanmu
dan hanyalah dirimu yang mampu memahamiku
yang dapat mengerti aku
ternyata dirinyalah yang sanggup menyanjungmu yang lama menyentuhmu
bukanlah diriku
walau kumasih mencintaimu
ku harus meninggalkanmu
ku harus melupakanmu
meski hatiku menyayangimu
nurani membutuhkanmu ku harus merelakanmu
Ify tertegun,tanpa diperintah air matanya tercurah tandas dipipinya,memori indah tentang pangeran hatinya itu pun tersusun kembali dalam ingatannya. Rio...
Ify ingat betul saat pertama kali rio menyatakan perasaannya,waktu mereka menjadi pasangan romeo n' juliet dlm drama musikal sekolah.
Lalu saat rio dgn konyol mati-matian belajar basket,hanya karena ify blang ia suka cowok pemain basket. Atau saat dgn bodohnya rio mencarikan es krim rasa ketan item,yg jelas-jelas gak ada,cuma gara-gara mau menuhin syarat ify sbg tanda permintaan maaf.
Banyak hal yg telah rio lakukan untuknya,tp dgn jahatnya ia selingkuh,hanya karena rio sibuk akhir-akhir ini.
Fy,,
suara rio terdengar menyapa ify dlm kaset itu.
Nona alyssaku..
Kamu benar fy,bukan,bukan cuma suara aku yg kamu butuhkan.
Maaf fy,maaf,karena aku gak bisa jadi cowok yg baik buat kamu.
"gak yo,kamu baik bgt yo,aku yg salah" bela ify dihatinya.
Suara rio tetap terdengar dari kaset yg diputar ify.
Makasih ya fy,karena kamu udah mau sabar ngadepin aku selama ini.
Aku gak akan nyalahin kamu atas pilihan kamu,aku tau,harusnya aku sadar dari dulu,kamu terlalu berharga untuk selalu dinomor dua kan.
Kamu terlalu berharga buat nunggu,aku gak sadar bahwa diluar sana akan banyak cowok yg siap bahagiain kamu lebih dari aku.
Aku bodoh,dan karna kebodohan aku,aku memilih pergi.
Aku pamit fy,bukan karna aku pengecut. Bukan juga untuk lari,tapi aku takut. Takut,aku akan semakin sulit melepas kamu,kalo aku tetep disini.
Aku juga gak akan pernah bisa liat kamu bahagia sama orang lain.
Malam ini,aku berangkat ke aussie. Jaga diri kamu baik-baik ya,simpen kaset ini sbg kenang-kenangan dari aku. Semoga kamu selalu bahagia...
Kaset itu berhenti,ify termenung. Keyakinan bahwa debo lah cintanya,kini runtuh. Ia ragu,ntahlah,ntah debo yg datang dgn sejuta sanjungan,dgn sikapnya yg romantis. Atau rio cowok nyebelin yg sangat tulus menyayanginya. Ia melangkah dgn lunglai kekamar mandinya.
Malam ini?! Secepat itu kah??
Ya,kisahnya dgn rio memang telah tutup buku,dan disisinya sudah ada debo,tapi mampukah debo menggantikan rio,menggeser posisi rio yg telah bertahta dihatinya selama 1 tahun ini.
---------
Di cafe
ify hanya mengaduk-aduk makanannya,fikirannya terus melayang kemasa-masa dibelakang,masa tentang sosok itu,sosok yg lbh senang memberinya buku dibanding coklat atau bunga.
Sosok yg lbh senang mengajarinya bermain gitar dibanding nonton,sosok yg mengucapkan selamat malam dgn caranya sendiri,mengirimi ify suara indah lewat ponsel.
Sejenak ify merasa matanya panas,ia mencoba mengalihkan pandangannya dari debo yg duduk dihadapannya dan terus menatap kearahnya. Matanya menyapu seluruh bagian cafe ini,ia baru menyadari ternyata cafe ini,cafe favoritnya dgn rio,cafe bernuansa alam alami. Teratai mengapung indah di kolam didepan cafe,bunga-bunga mawar berderet menghiasi jalan setapak,bahkan saat melirik kearah pintu,ia seperti melihat rio sedang tersenyum,membawa seikat anggrek seperti malam dinner mereka yg pertama,dulu.
"hiks,hiks,hiks" ify terisak.
Sekuat tenaga ia menahan air mata penyesalannya,tapi takmampu..
Bukan,ternyata bukan ini yang ify mau,bukan pujian,bukan perlakuan istimewa,bak seorang putri,bukan adegan-adegan romantis seperti dlm novel.
Ify lbh suka ke danau liat ikan,maen layangan dipadang ilalang,membaca buku ditaman,main piano,asal semua itu dikakukan bersama rio,semua jadi istimewa. Dan itulah,itulah yg ify rindukan,RIO.
"kamu kenapa fy?" tanya debo lembut.
"gak ppapa kok" ify menghapus air matanya.
"aku duluan,debo" ia mengambil selempang ungunya,lalu tergesa keluar cafe dan pergi dgn taksi.
"ify,ify..fy..." debo berteriak memanggil ify,ia berlari menuju mobilnya dan mengikuti taksi ify.
Taksi biru ify berhenti tepat disebuah bandara,ify melirik jam tangannya,pukul 19.25.
Ify segera keluar dan berlari ke dalam bandara,berkali-kali ia mengedarkan pandangannya,mencari sosok rio dikerumunan orang dgn koper-koper ditangan mereka.
"lo mana sih,yo??" gumamnya resah dan gugup.
Ify akhirnya menyerah,mungkin ia terlambat. Letih,ify pun terduduk lemas,kedua tangannya menutup wajahnya yg dibanjiri air mata.
"rio..hiks..rio" isaknya.
"apa fy??" jwb rio yg entah sejak kapan telah berdiri didepan ify.
"rio" ify mengangkat wajahnya.
Ia lalu memeluk rio erat,seakan tak mengizinkan rio sedikitpun beranjak dari sisinya.
"maafin ify,yo"
"udah,gak ppapa kok" jwb rio lembut.
"kamu mau kemana yo?" tanya ify setelah melepaskan pelukannya
"aussie fy,aku mau ngelanjutin study ku disana" jwb rio.
"trus??"
"trus apa?"
"hubungan kita gmana?"
keduanya kembali terdiam,bingung. Rio sama sekali tdk siap membicarakan ini langsung dgn ify,ia blum siap kehilangan gadisnya itu.
"aku gak akan pergi,kalo aku denger dari mulut kamu sendiri,bahwa kamu sayang dan mau aku tetep tinggal" kata rio sebagai jawaban dari pertanyaan ify tadi.
"IFY.." seru debo yang baru datang,setelah tadi sempat kehilangan jejak taksi ify.
"debo.."
"dia sebenarnya siapa sih,fy" tanya debo gusar.
"debo,seben..."
"fy,aku gak suka sikap kamu yg kayak tadi." potong debo.
"pergi gitu aja,ninggalin aku cuma buat nemuin cowok ini,iya,gitu fy?!" kata debo sambil Menatap sinis pada rio.
"rio ini sebenernyaa..."
"RIO AYO NAK,CEPET." panggil bunda amanda,ibunda rio.
"yaudah fy,gw pamit ya.." rio mengacak poni ify,lalu tersenyum. Rio menyeret kopernya,dgn hati yg pedih akhirnya ia harus pergi.. Ify menatapnya dgn tatapan ragu.
"tante manda.." teriak ify sambil berlari kecil.
"iya,kenapa fy?"
"ify,mau minta izin,tan. Ify mohon izinin rio tetep tinggal disini,nemenin ify" pinta ify sambil melirik kearah rio yg kini tersenyum lega.
"iya cantik tante izinin,lain kali,jangan ngambek-ngambekan lagi ya,kalian kan udah gede" nasehat tante manda,ibunda rio ini memang sangat menyayangi ify.
"makasih tante" tante manda mengangguk..
lalu ify berjalan kearah debo.
"debo,rio itu pacar aku,sebenernya kamu,mmm..."
"ya,gw ngerti maksud lo fy." jwb debo,ia lalu menghampiri rio.
"maap ya,bro. Gw udah ganggu hubungan lo berdua"
"gak ppapa kok" jwb rio sambil menepuk bahu debo.
"rio" panggil ify,rio tersenyum lalu menghampiri ify dan memeluknya.
"i love u, mr.busy" bisik ify.
"love u too" balas rio.
"EKHMM,mupeng deh gw" celetuk debo.
"HHAHAHAHAHA" rio dan ify tertawa kompak.
Tante amanda,yg menyaksikan kejadian itu dari jauh hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu berguman.
"jadi inget waktu muda"
"dalam hidup..bukan sosok yang sempurna yang harus dicari,tapi sosok yang bisa menyempurnakan kehidupan kita.. hingga terdapati kebahagiaan yang hakiki."
THE END
0 komentar:
Posting Komentar