Sabtu, 12 Maret 2011

Dunia Pasti Berputar (cerpen)

Malam terasa kelam dan gelap. Awan dan asap hitam membumbung menaungi desa ini,sebuah desa kecil dikaki gunung. Desa yg sangat indah dgn barisan pohon pinusnya,dgn hamparan sawah bak permadani,dgn aliran sungai yg meliuk-liuk mengitari desa.

Tapi kini semua berubah,malam yg biasamya indah bertabur bintang,kini suram terbias kabut pekat. Suara jangkrik yg biasa bernyanyi disela malam,kini berganti gemuruh yg menakutkan,guntur dan ledakan-ledakan terdengar bersautan,menimbulkan atmosfer tegang dan panik. Angin yg berhembus kencang,membawa hawa panas dari kawah yg bergolak. Derap kaki dan jeritan pilu,serta isakan tangis bagai alunan musik yg ditabuh dgn asal.

"gunung meletus"

"gunung meletus"

semua berteriak,berlari menyelamatkan diri dari kejaran maut yg tak pandang bulu. Tak lagi kenal tetangga,tak lagi kenal saudara,semua sibuk melawan gejolak murka alam.

-----------

"kaka.." seorang gadis kecil berhambur kedalam kamar kakanya.
"kak,acha takut,ada apa kak,kok gelap banget????" rajuk gadis yg bernama acha itu.
"acha gak usah takut,kan ada kak rio disini. Ayo kita keluar cari ayah sama bunda" ucap rio,kakaknya.
"ayah,bunda.." seru keduanya,mereka berjalan pelan,tangan mereka menggapai-gapai sekeliling agar tdk terantuk suatu benda,rumah mereka sangat gelap,mungkin listriknya padam.

"ayah"

"bunda"

"rio,acha" tiba-tiba seorang pria paruh baya menghampiri keduanya dgn membawa sebatang lilin.
"ada apa,yah?" tanya rio cemas.
"gunung meletus,yo" jwb ayah.
"bunda mana,yah?" tanya acha.
"kalian dengerin ayah ya,sekarang kalian lari,sejauh mungkin dari desa ini,lari ketempat yg lebih aman" perintah ayah. "trus ayah sama bunda?" tanya rio.
"rio,ayahkan kepala desa disini,paling tdk ayah juga bertanggung jawab,atas keselamatan warga. Bunda lagi bangunin nenek,setelah itu akan segera menyusul kalian ke pengungsian" jelas ayah.
"tapi..." sela acha.
"lari ayo cepet nak, rio jaga acha ya." rio dan acha saling berpandangan.
"ayo cepet,lari,kalian mau nunggu apa??" tegas ayah.

Acha dan riopun bergandengan tangan.
"ayo cha" ajak rio, Acha mengangguk mantap.

Mereka segera berlari,saat keluar dari rumah nyaman mereka,mereka barulah menyadari apa yg sebenarnya terjadGunung yg biasanya berdiri kokoh dan tenang,kini seakan marah,menyemburkan lahar dan menghembuskan awan panas ke setiap sudut peradaban disekelilingnya.

"cha,apapun yg terjadi,jangan lepasin tangan kakak" ucap rio.

Mereka terus berlari,menjauh. Seperti pesan ayah mereka. Kaki-kaki kecil mereka,membaur menerobos barisan orang-orang yg juga berlarian panik.

"rio..." panggil,seseorang,rio menoleh.
"alvin" gumam rio.
"kamu mau kemana yo?" tanya cowok yg disapa alvin tadi.
"pengungsian" jwb rio.
"aku ikut"
"mama papa kak alvin mana?" tanya acha.

Alvin hanya bisa mengangkat bahu,lalu menunduk sedih. Matanya memandang nanar sebuah rumah besar dilereng sana,yg sekarang porak poranda diselimuti debu vulkanik.

"ntahlah cha,mungkin mereka...."
"udah lah,ayo cepet,kita lari" ajak rio.

Ia tdk mau memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk. Ia yakinkan hatinya ayah bundanya berniat baik,sehingga Tuhan pasti akan selalu melindungi mereka. Rio terus berlari,tangan kanannya meraih tangan acha,sedangkan yg kiri,tertaut dipergelangan tangan alvin,sobatnya.

Belum berapa jauh mereka berlari,tiba-tiba bumi bergetar hebat,seakan ada kekuatan maha dasyat yg ingin membelah bumi menjadi dua. Mereka ketakutan. Rio dan acha melihat sendiri bagaimana rumah mereka akhirnya runtuh,dindingnya roboh,bagian rumah sebelah kiri bahkan masuk ke dlm perut bumi yg retak.

"BUNDAAA,AYAAAHH" jerit acha.
"alvin aku titip acha,bawa dia pergi jauh,jangan pernah tengok kebelakang,dan ini, aku bakal segera hubungin kalian kalo aku selamat." rio menyerahkan sebuah ponsel,lalu mengecup pipi kanan acha dan berlari kembali kearah rumah mereka yg kini hampir rata dgn tanah.
"kak riioo.."
"ayo,cha. Kita harus pergi" alvin menarik tangan acha.
"gak mau,kak rio acha ikut" acha meronta.
"ayolah cha. Pliss,rio bakal nyusul kita."
"gak mau,kak. Gak mau" acha menangis.

Alvin terpaksa mengendong acha dan berlari. Seorang anal laki-laki Berusia 9 taun,berusaha melawan arus manusia yg panik dgn seorang gadis berusia 8 tahun dipunggungnya. Kaki alvin bergetar hebat,karena takut. Seringkali ia terjatuh,tapi segera bangkit. Sedang acha,hanya bisa menangis pilu. Seakan terdengar jelas ditelinganya raung kesakitan ayah,bunda, dan kakak tercintanya yg mungkin kini tengah terpanggang awan panas dan meregang nyawa. Ia memejamkan mata,menutupnya rapat-rapat,berharap ini hanya mimpi buruk dan ia akan segera terbangun.



--------

8 thn kemudian


seorang gadis manis dgn rambut hitam bergelombang,tengah berputar untuk kesekian kalinya didepan cermin. Gaun hijaunya berayun lembut dan terjatuh anggun mengikuti gerak tubuhnya.
Gadis yang cantik,sangat cantik.

"gimana kak,bagus gak?" tanya gadis itu.
"bagus kok cha" jwb seorang pria yg sejak tadi duduk setia menemati acha berhias.
"akh,kak alvin mah gitu. Bagus,bagus,bagus, jawabnya begitu doang" acha mengerucutkan bibirnya.
"trus mau dijawab apa? Acha kan emang cantik" alvin berdiri menghampiri acha,memandangnya lekat-lekat lalu menyentuh lembut rambut acha.

Ntah mengapa,keduanya merasakan reaksi yg berbeda,setiap kali pandangan mereka beradu. Sebuah getar kecil yg menyenangkan, sebuah rasa sederhana yg pemahamannya tdk dpt diungkapkan dgn kata-kata. Keduanya terdiam sejenak,menikmatan untain detik-detik yg indah ini.

"ALVIN,ACHA.." panggil seorang wanita,mengagetkan mereka.
"iya,maa.." jawab keduanya kompak,tak berapa lama seorang wanita dgn paras keibuan muncul dari balik pintu.
"ini kunci mobil mama,pake aja ya. Maap ya sayang mama gak bisa dateng ke acara kalian." wanita itu memeluk acha dan alvin lalu menghadiahi mereka sebuah kecupan sayang.
"iya mah,gak ppapa kok" jwb acha manis.
"yaudah,good luck ya,sweety" wanita itu mencubit pipi acha pelan,lalu bergegas pergi.

"unyu,unyu. Good luck ya,honey,bunny,sweety" alvin mengejek acha dgn mengikuti gaya bicara mama angkat mereka tadi,lengkap dgn adegan cubit pipi acha.
"ikh,kak alvin,apaan sih?" pipi acha yg sudah merah merona bertambah merah.

Alvin dan acha memang Beruntung,setelah dipastikan keluarga mereka tdk ada yg selamat,keduanya diadopsi sepasang suami-istri kaya,yg tdk memiliki anak. Orang tua angkat mereka sangat baik dan menyayangi mereka.

"kak alvin"
"hmm?"
"acha,seneng bgt. Akhirnya kita bakal bisa ketemu kak rio lagi. Acha kangen bgt sama kak rio,acha gak nyangka kalo ternyata kak rio selamat"
"kaka juga bersyukur cha,rio bisa selamat" alvin tersenyum.
"kaka tau gak,kak rio itu kaka nomer satu diseluruh dunia. Kak rio gak pernah marahin acha,selalu bantuin dan belain acha, kak rio bilang,dia sayang bgt sama acha" celoteh acha.
"yaudah,ayo kak cepet,cepet,cepet. Kita brangkat" ajak acha bersemangat.
"semangat bener sih non?" goda alvin.
"iya donk,kan mau ketemu abang gantengnya acha"
"kalo rio abang ganteng,trus kaka apa donk? Kan gantengan kakak"
"kak alvin,koko cakepnya acha,hehehe" acha nyengir.
"huh,dasar,bisa aja kamu." keduanya pun keluar dari kamar acha.



"gimana ya,reaksi kak rio,saat nanti tau,acha yg bakal ngiringin dia nyanyi??" tanya acha ceria.
"pasti bangga bgt,apalagi sekarang acha cantik banget" puji alvin tulus.


Hari ini,mario stevano aditnya..

Penyanyi muda berbakat yang tengah naik daun mengadakan sebuah konser amal sekaligus launching album pertamanya. Dari baliho dan spanduk yg terbentang dijalan rayalah,akhirnya alvin dan acha tau,bahwa rio masih selamat. Acha dgn bakatnya dlm memaikan tuts-tuts piano,akhirnya didaulat untuk mengiringi rio,sedangkan band alvin juga berkesempatan perform dlm konser itu.





--------




Ikhlaskan segalanya
Jalani  semua  yang ada

Dunia  past i berputar
Ada  saatnya  semua  harus  berubah
Ingat past i bertukar
Kita  harus  siap  hadapi  semua
Ikhlaskan  segalanya
Jalani   semua  yang  ada

Tuhan  pasti  berikan  kita
Segala  yang  indah
Dengan  segala  anugerah  ‘tuk  kita
Yakinkan  kita  pasti  bisa  jalani  semua
Jagalah  semua  yang  telah  ada  ‘tuk  hidup  kita

Dunia  pasti  berputar
Ada  saatnya  semua  harus  berubah
Ingat  pasti  bertukar
Kita harus  siap  hadapi  semua
Ikhlaskan  segalanya
Jalani  semua  yang  ada  di  dunia

Dunia   pasti  berputar
Ada  saatnya  semua  harus  berubah
Ingat pasti  bertukar
Kita  harus  siap  hadapi  semua
Ikhlaskan  segalanya
Jalani  semua  yang  ada  di  dunia

Dunia  pasti  berputarrr...



Rio masih bernyanyi dgn sungguh-sungguh,alunan nada merdu terlantun dgn sempurna. Lagu yg dibawakan rio membuat air mata acha mengalir membentuk alurnya,dan kemudian terjatuh membasahi gaun hijaunya. Acha sangat ingat bagaimana takdir memutar balik kehidupannya. Merenggut kebahagiannya,mendorongnya kedalam kesedihan. Acha masih ingat betapa sulitnya bertahan disela-sela takdir yg sama sekali tak berpihak kepadanya,tdk ada lagi uraian doa ayah bundanya,tak ada lagi belailan lembut dari kakanya.
Acha masih Sangaatt ingat,
saat rumahnya roboh dan mungkin mengubur kedua orang tuanya,bersama kenangan indah keluarga. Luapan rindu pada sosok kakanya yg ternyata masih hidup itupun kian bergolak hebat.

Prok.prok.prok.



Suara tepuk tangan memenuhi seluruh ruangan,tamu yg hadir dalam konser amal ini cukup banyak,meskipun penyanyi pendatang baru,tapi suara merdu rio sudah mampu menggait hati para pecinta musik tanah air. Tak heran bila tiket konser rio sudah terjual hadir dihari pertama,penjualannya.

Acha yg daritadi sudah menahan luapan rasa rindu,secara langsung berlari,memeluk rio yg baru turun dari panggung.

"kak rio,acha kangen bangeet,hiks." teriaknya haru.
"maap kamu siapa ya?" tanya rio heran,dan melepaskan pelukan acha.
"aku acha kak" acha kembali memeluk rio.

"acha yg tadi ngiringin aku nyanyi kan? Sorry ya,jangan meluk gini donk."
"aku acha,adeknya kak rio,kak rio kenapa sih masa lupa sama acha?"
"adek? Aku gak punya adek. Aku anak tunggal."
"aku raissa kak,aku acha,masa kak rio lupa,jangan bercanda deh"
"maap,lepas" rio dgn kasar melepas pelukan acha.
"kak rio jahat bgt sih"
"maap ya,lo salah orang,gw bukan kakak lo" tegas rio,sambil berlalu.


"jahat,jahat,jahat,huhuhuhu,hiks" acha menangis.
"keterlaluan" gumam alvin yg menyaksikan kejadian tadi,dari kejauhan. Ia menghampiri acha.


"cha.."
"kak alviiinn,hhuhu" acha memeluk alvin.
"udah cha,udah. Sabarnya,nanti kita cari rio nya lagi dan kita ngomong baik-baik ya" hibur alvin,acha mengangguk setuju.
"yaudah,kaka perform dulu ya." acha melepaskan pelukannya,alvin pun segera menuju stage,bergabung bersama personil lainnya yang sudah stand-by.

Dentuman drum,petikan gitar dan alunan suara alvin pun mulai membaur menyapa pendengaran setiap tamu yg hadir.

Sahabat  Sejatiku
Hilangkah  Dari  Ingatanmu
Di  Hari  Kita  Saling  Berbagi
Dengan  Kotak  Sejuta  Mimpi  Aku  Datang  Menghampirimu
Kuperlihat  Semua  Hartaku


Kita  S'lalu  Berpendapat  Kita  Ini  Yang  Terhebat
Kesombongan  Di  Masa  Muda  Yang  Indah
Aku  Raja  Kaupun  Raja  Aku Hitam  Kaupun  Hitam
Arti  Teman  Lebih  Dari  Sekedar  Materi


Pegang  Pundakku,
Jangan  Pernah  Lepaskan
Bila  Ku  Mulai  Lelah?
Lelah  Dan  Tak Bersinar
Remas  Sayapku,
Jangan  Pernah  Lepaskan
Bila  Ku  Ingin  Terbang?
Terbang  Meninggalkanmu


Ku  S'lalu  Membanggakanmu
Kaupun   S'lalu  Menyanjungku
Aku  Dan  Kamu  Darah  Abadi
Demi  Bermain  Bersama  Kita
ku luangkan  Segalanya
Merdeka  Kita,  Kita  Merdeka


Pegang  Pundakku,
Jangan  Pernah Lepaskan
Bila  Ku  Mulai Lelah?
Lelah  Dan  Tak Bersinar
Remas  Sayapku,
Jangan  Pernah  Lepaskan
Bila  Ku  Ingin  Terbang?
Terbang  Meninggalkanmu


Tak  Pernah  Kita Pikirkan  Ujung  Perjalanan  Ini
Tak  Usah  Kita  Pikirkan  Ujung  perjalanan  ini
Dan  tak  usah  kita  pikirkan  Ujung  perjalanan  ini...


sepanjang menyanyikan lagu itu,alvin terus menatap tajam kearah rio yg duduk didepan panggung bersama tamu-tamu special lainnya. Alvin berharap rio bisa mengerti makna tatapan dan nyanyiannya tadi,sampai lagu usai alvin tetap menatap rio,saat lewat didepan rio,alvin berhenti sejenak,lalu menatap Sejenak lalu menatap sinis kearah rio. Rio yg merasa tdk enak ditatap seperti itu akhirnya gusar.

"heh lo,ada masalah apa sih lo sama gw? Kenapa ngeliatin gw kayak tadi?" tegur rio saat mereka berada dibackstage. "lo,beneran gak inget gw,atau emang gak mau inget gw?" tanya alvin.
"maksud lo apaan sih? Gw gak tau siapa lo"
"okeh,whatever. Terserah lo,gw gak tau ya,kenapa lo sekarang kayak gini,gw cuma mau kasih tau,acha itu adek lo. Satu-satunya keluarga lo yg masih hidup" tutur alvin.
"ohh,si acha. Emang cocok ya kalian berdua,sama-sama sarap,mau numpang tenar,iya??" tuduh rio.

BUUUGG.

Tiba-tiba bogem mentah alvin mendarat dipipi rio,sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"kak rio.." jerit acha,yg tiba-tiba datang,ia menghampiri rio dan mengulurkan tangannya. Berniat membantu rio berdiri. "GAK USAH GW BISA SENDIRI" bentak rio.
"CUKUP,LO GAK BERHAK BENTAK ACHA" bela alvin.
"OYA??" tantang rio

BUUUGG.

Untuk kedua kalinya pukulan alvin telak mengenai perut rio.

"ayo cha kita pulang. Dia bukan mario,kakak kamu" alvin menarik tangan acha yg masih menangis.
"SHIT" umpat rio.




----------------



hanya dentikan jam yg terdengar memenuhi kamar bercat merah muda itu,penghuninya tengah larut dlm sedihnya,air mata terus mengalir deras,meski tanpa isakan.
Baru beberapa jam yg lalu dikamar ini,ia berputar dgn gaunnya,berceloteh ceria tentang sosok kakak kebanggaannya. Tapi sekarang?? Kecewa,sangat kecewa.

"udah lah cha,jangan nangis terus. Dia bukan rio,rio itu sosok sederhana yg baik hati,bukan cowok sombong dan kasar kayak dia. Dia pasti bukan rio nya kita" alvin berkata pelan.
"kak alvin gak ngerti,dia itu kak rio,kakaknya acha."
"apa yg kaka gak ngerti cha,apa? 8 tahun cha,kita sama-sama,apa yang kaka gak tau tentang acha?" bentak alvin,acha sedikit menunduk takut.
"maaf cha,kaka gak bermaksud bentak acha. Cha,kakak sayang sama acha lebih dari yg acha tau,kakak sayang sama acha lebih dari rasa sayang sama diri kakak sendiri. Apa yg kakak ngerti cha,apa yg kakak gak tau?"

"kak alviinn..hiks.hiks.." acha masih menangis.
"kenapa kan rio gak Mau ngakuin acha sebagai adeknya,kenapa kak?"

"udah donk cha,kita sama-sama gak tau rencana tuhan,dibalik semua ini. Kalo acha nangis terus,itu cuma bakal memperburuk keadaan. Semua bakal baik-baik aja cha,sabar ya" alvin menenangkan acha.



-------



kota jakarta dgn segala kesibukan yang tak pernah usai,sore ini cuku indah,dgn semilir angin yg sedikit memberikan kesejukan ditengah deru mesin pabrik dan kepulan asap pekat. Alvin sedang berdiri,bersandar didepan sebuah toko,ia bersenandung kecil sambil menghent-hentakan kaki kanannya. Saat sedang asik dengan aktivitasnya, alvin menangkap sosok rio sedang mengikat tali sepatunya,bersamaan dgn itu sebuah mobil truk dari arah kanan melaju dgn kecepatan maksimal. Tidak ada yg menyadari bahaya itu,termasuk rio sendiri.


"rio awaaass" semua orang sontak melihat kearah rio,alvin segera berlari kearah jalan. Ntah sadar ataupun tidak kebencian yg semalam menyerangnya dgn begitu hebat,kini raib,berganti rasa sayang tulus untuk seorang sahabat yg selama 8 thn ia rindukan.

BRUGG.

Rio didorong kearah trotoar jalan,kepalanya terantuk aspal. Sebelum akhirnya ia pingsan,rio masih sempat melihat bagaimana tubuh alvin terlempar jauh,melayang kemudian jatuh dgn bunya debam yg sangat keras,selang beberapa saat memori-memori tentang desanya,tentang acha,tentang ayah bundaha,tentang alvin,berkelebatan dikepala rio,tapi sedetik kemudian semua gelap.

"kak rriioo" acha yg saat itu baru keluar dari sebuah toko langsung berteriak histeris. Yang ia hampiri bukan alvin yg terkolek bersimpah darah,melainkan rio yg kepalanya hanya terantuk aspal.

"cha,acha..uhuk.cha" alvin terbatuk-batuk,ia sangat berharap bisa menemukan bidadari kecilnya itu diantara orang-orang yg kini mengerubunginya.

"aargh, acha,uhuk,uhuk"
lelah,sulit untuknya bertahan lebih lama lagi. Akhirnya alvin menyerah,membiarkan jiwanya menepi dgn pedih,sedetik sebelum hidupnya berakhir,ia masih menaruh harap,menemukan acha tersenyum padanya,tapi nihil.
Toh,  acha kini telah pergi dgn ambulance,menangis untuk rio,berdoa untuk rio. Bukan,bukan untuk 
Alvin sosok yg tengah meregang nyawa,demi,keselamatan rio,kakak tercintanya.




------------


gadis ini masih terisak pedih disisi nisan seorang pemuda,mata indahnya tersembunyi dibalik selaput bening yg terus berjatuhan,rasa sesal mengendap dlm relungnya,bibirnya kelu terkunci oleh kepedihan,seorang pemuda yg berdiri disamping gadis ini juga tak kalah sedih. Tangannya bergetar menahan tangis,tatapannya tajam seakan menerobos gundukan tanah merah dihadapannya.

Alvin jonathan sindunata

siapa sangka,justru pemuda ini yg akan pergi,acha msh ingat bagaimana ia begitu terpukul saat tau ayah,bunda dan kakaknya meninggal. Tapi lihat kini rio berdiri merengkuh pundaknya,justru alvin,seseorang yang selalu berdiri disampingnya..seseorang yg sangat tulus dan pemberani,seseorang dgn senyum indah yang menyejukan, kini malah dia yg harus pergi.

Sungguh memang,dunia sangat gemar memutar balik takdir,dan memberikan guratan kejutan setiap waktu.

"kak alvin.." lirih acha "cha..
" rio membelai rambut acha. Akibat benturan dikepalanya pasca kecelakaan kemarin,rio mendapatkan kembali ingatan-ingatannya.

"kamu tau cha,alvin tu sayang bgt sama acha. Kakak inget bgt dulu waktu kecil alvin selalu bilang,kalo nanti dia bakal jadiin acha putri diistananya" rio tersenyum perih.
"andai ingetan kakak pulih lebih cepet,pasti kakak masih sempet bilang makasih ke dia,karena udah jagain kamu selama ini" tambah rio.

"kak alvin selalu jagain acha kak. Kak alvin selalu ada buat acha,tapi acha?? Bahkan acha gak ada disampingnya disaat-saat terakhir kak alvin. Acha terlalu takut kehilangan kak rio,sampe acha gak peduli sama kak alvin" acha bicara dgn lancar,tapi air matanya tak kunjung terhenti,pertanda ia belum rela atas kepergian alvin.

"acha juga sayang sama kak alvin,acha berharap masih ada satu kesempatan buat perbaikin semuanya,walaupun itu gak mungkin" ujar acha,pandangannya menerawang ke arah langit,seakan berharap alvin sedang menatapnya dari atas sana.

Kedua terdiam,larut dalam kenangan mereka masing-masing tentang alvin. Setelah melewatkan beberapa jam dimakam alvin,acha dan rio memutuskan Untuk pulang.

Biarlah,biar..
Raganya yg terkubur,tapi kebaikan dan pengorbanannya akan selalu menjadi bagian yg tak terlupakan.

Alvin akan selalu jadi sahabat terbaik untuk rio dan akan selalu jadi orang yg special dihati acha. Perpisahan mereka tentu takan menuai jarak untuk ketiganya, untaian doa akan selalu mengalir untuk alvin dari acha dan rio,sedangkan untuk acha dan rio,alvin meninggalkan sebuah senyuman yg akan selalu mengiringi liku kehidupan acha dan rio.

"selamat jalan alvin.."




THE END

0 komentar:

Posting Komentar