Sabtu, 12 Maret 2011

Bukan Mario dan Juliette (cerpen)

Perlahan aku berjalan menyusuri jalan setapak ini,aroma tanah yg khas dan tetesan air diranting pohon menemani derap kakiku,aku tersenyum saat melihat sosok itu telah menungguku. Aku pun mempercepat langkahku,tak peduli tanah becek yg bercipratan mengotori rok putih dan sandalku.

"HAYOO" sentakku,berniat mengagetkannya.
"yah,kamu telat tau,pelanginya baru aja ilang" jawabnya dgn tatapan tetap lurus ke arah langit.

Ya,barisan warna itu telah memudar,aku sempat melihatnya sekilas tadi. Tapi bagiku,tak masalah. Melihat senyumnya lebih indah bagiku,dibanding deretan pelangi diangkasa.

"aneh ya? Tadi mendung gelap banget,sekarang mataharinya ada lagi" ujarku heran.
"mentari terlalu kuat,buat dikalahin sama mendung doang"
"mmmh,kamu udah lama nunggunya??"
"nggak kok,baru" jawabnya sambil tersenyum.
"maap ya,kemaren aku gak bisa nemenin kamu kemo. Gimana keadaan kamu?" tanyaku lembut.
"selalu 'baik' kok"

ya begitula, yg selalu dikatakannya,padahal aku tau pasti bagaimana keadaannya. Rapuh.

Seakan kehabisan kata-kata kami pun terdiam. Sore ini,aku dan rio,kekasihku,mengunjungi danau ini. Danau harapan,begitu kata rio. Aku sempat menertawakan,nama aneh itu,nama yg rio berikan untuk danau ditengah taman ini. Ini tempat favort kami,kami berdua sering menghabiskan waktu kami disini,bermain hujan,berfoto-foto,menerbangkan layangan dan masih banyak lagi.

"kamu pernah sadar gak,tentang satu ha??l" tanya rio padaku.
"apa?"
"mentarinya"
"kenapa emangnya?" tanyaku bingung.

"saat senja datang ia harus selalu pergi dan terbenam. Padahal bisa aja kan,matahari itu masih ingin berbagi terangnya dengan satu atau dua orang yg masih membutuhkan sinarnya"
"lalu??" tanyaku tak mengerti.
"sama seperti aku ya? Sekuat apapun aku bertahan,suatu saat bila takdir menghampiriku,aku tetap harus meninggalkan kalian" ucap rio lirih,tapi ia tetap tersenyum tegar.

Aku sangat sedih mendengar perkataannya tadi,rio tidak pernah bicara seperti itu sebelumnya,ia selalu optimis meniti jalan takdirnya.
"tapi matahari selalu muncul lagi kan besoknya?? Itu tandanya setelah gelap,setelah sedih,masih ada satu titik cerah,satu harapan,sekecil apapun itu" jelasku.

"gak akan ada yg baik-baik aja kalo kamu pergi,yo. Kita selalu butuh kamu." tambahku,rio hanya menimpalinya dgn senyuman.

Rio selalu berjanji akan membahagiakanku,tapi,begitulah..
Ia hanya akan tersenyum,bila aku memintanya menjagaku selamanya.

Kami kembali terdiam,menatap air danau yg kini berwarna kuning keemasan karena terbias awan jingga yg bernaung diatasnya. Dedaunan berguguran disekitar kami,tampaknya tdk cucup kuat menopang derasnya curah hujan tadi.

"pulang yuk,udah sore" ajak rio,aku pun mengangguk.

Kami berjalan beriringan,membelakangi mentari yg kini berwarna merah. Kami menautkan jemari kami,memantapkan setiap langkah,berharap masih ada hari esok yg indah,bukan kehilangan ataupun perpisahan.



-----------



semilir angin pagi terasa menusuk kulit,aku dan rio berjalan menyusuri halaman depan SMA NUSANTARA,sekolah kami.

"pagi yo.."

" morning bro"

"pagi rio"

"hai kak rio.."

selalu begitu,setiap pagi tak pernah ada yg tidak menyapa rio saat berpapasan. Rio orang yg ramah,semua orang menyukainya karena kesederhanaannya. Mereka bilang aku beruntung memiliki rio,dan aku meng-iyakan pernyataan itu.

"pagi aditya" sapa seorang pria berwajah oriental,bernama alvin.
Alvin adalah,sahabatku dan rio.

"jangan panggil gw,kayak gitu deh" protes rio.
"hhehe,ekh basket yok" ajak alvin.
"mmhh.." rio nampak berpikir dan menoleh kearahku,aku mengangguk kecil.
"oke,ayok.." rio antusias,ia segera berlari kearah lapangan,mulai dgn lincah,mendrible bolanya,lalu men-shoot kearah ring dan.. MASUK..
Ia pun segera bersorak dgn riang. Aku hanya menatapnya dgn cemas dan Dan takut.

"berapa lama lagi tuhan,berapa lama lagi ia sanhup bertahan,berapa lama lagi aku bisa melihat tertawa seperti itu" batinku.

Aku tau betul,bagaimana keadaan kekasihku itu,aku tau betul apa yg ia rasakan. Saat-saat seperti ini,selalu membuat air mataku menetes,padahal aku sudah berjanji tdk akan menangis untuknya. Esok atau lusa ia pasti akan pergi,tapi selama ini dia telah bertahan untukku,dan aku sangat berterima kasih untuk itu.

Aku tak ingin rio mendapatiku tengah menangis,maka segera aku berlari menuju kelas...


---------------



Kala  malam  bersihkan  wajahnya  dari  bintang-bintang
Dan  mulai  turun  setetes  air langit  dari  tubuhnya...


aku mendengar suara rio mengalun dari dalam ruangan dihadapanku,dan benar saja,saat aku membuka pintunya,aku menangkap sosok rio tengah bernyanyi sambil memainkan piano. Sadar,aku mengamatinya,rio menoleh dan memberiku isyarat untuk duduk disebelahnya.

Setelah duduk,ntah kekuatan magic apa yg menggerakkanku,tiba-tiba jemariku ikut bermain diatas piano itu. Kami pun bernyanyi dan memainkan piano itu berdua.

Kala  malam  bersihkan  wajahnya  dari  bintang-bintang
Dan  mulai  turun  setetes  air  langit  dari  tubuhnya
Tanpa  sadar,   nikmatnya  alam  karena  kuasa  Mu
Yang  tak  kan  habis  sampai  di  akhir  waktu  perjalanan  ini....

Trimakasih  ku  padamu  Tuhanku
Tak  mungkin  dapat  terlukis  oleh  kata-kata
Hanya  Dirimu  yang  tahu  besar  rasa  cintaku  pada  Mu
Oh  Tuhan  anugerah  Mu  tak  pernah  berhenti
selalu  datang  kepadaku
Tuhan  semesta  alam
dan  satu  janjiku  tak  kan  berpaling  dari  Mu.

dan  satu  janjiku  tak  kan  berpaling  dari  Mu.....



Prok prok prok

"prikitiw"
"duhduh,romeo juliette kita makin kompak aja nih"

semua teman-temanku menggodaku,tentu saja pipiku langsung memerah.
Mereka semua adalah tim teater SMA Nusantara,kami memang akan latihan di ruang kesenian ini, untuk acara pementasan drama musikal minggu depan.

Setelah bu winda,guru pembimbing kami tiba,latihan pun dimulai. aku merasa lega karena terhuindar dari goda-godaan usil mereka semua.

Kebetulan aku dan rio dipasangkan menjadi romeo and juliette dlm drama itu,latihan sementara berjalan lancar.

Sampai pada bagian ending,semua konsentrasi mengamati actingku dgn rio,semua focus dan serius,tapi tunggu..
Lihatlah apa yg akan rio lakukan kali ini..??

"juliette..."panggilnya lembut.
"ya??"
"tolong... Bayarin utang aku ditukang batagor depan sekolah ya,pliss.." rio memelas.



"BHAHAHAHA" Sontak semua anak tertawa renyah.
"romeo nya kere,hhahaha" komentar seorang siswa.


"MARIIOOO" raung bu winda,rio cuma bisa nyengir tanpa dosa,sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yg sama sekali tdk gatal.
"kamu itu bercanda terus,sudah-sudah,latihan kita lanjutkan besok saja,secara keseluruhan semuanya sudah bagus,tingkatkan lagi dan ingat jangan main-main." tegas bu winda,lalu pergi.

Lihat,lihatlah!!!!

betapa dia.. Rio.
Masih bira membuat kami tertawa,membawakan kebahagian untuk kami.
Padahal aku tau betul,beberapa menit lalu,ia baru saja menghapus darah segar yg mengalir dari hidungnya.
"aarrgh tuhan,tdk bisakah posisinya ku gantikan??"



-------------



malam pementasan drama pun tiba,kami didandani dgn costum dan make up bak orang-orang italia.
Panggung megah disana,sempat membuat kami gugup,tapi akhirnya semua berjalan lancar.
Semua arahan dan masukan bu winda, saat latihan kami terapkan malam ini.
Hasilnya,adegan demi adegan mengalir teratur dan mengagumkan.

Tiba saat ending,aku sempat berfikir rio akan meminta melunasi utangnya lagi,tapi tentu saja tidak mungkin.

Kini rio tengah beracting,bernyanyi sambil seolah-olah mencariku,juliettenya..


Kau  jaga  selalu  hatimu
saat  jauh  dariku
tunggu  aku  kembali
ku  mencintaimu  selalu  menyayangimu
sampai  akhir  menutup  mata....


sampai akhirnya kami dipertemukan ditepi sebuah pantai dibawah naungan cahaya mercusuar.

"kamu tau,aku selalu ingin kamu disisiku,dalam sedih dan sepiku,dalam tawa dan sukaku,dlm gelap dan kelamku,tapi satu hal,bila waktuku tiba,bila aku harus pergi,aku tdk pernah berharap kamu turut bersamaku,aku tak meminta kamu tetap disisiku."

semua tertegun.
Bukan rio,bukan ini dialognya.
rio salah.
Aku sempat panik dan menginjak kaki rio,tapi ia tetap tak bergeming menatapku.

"aku bukan romeo,dan kamu bukan pula juliette yg dengan bodoh mengakhiri hidupnya dgn sebotol racun. Saat aku pergi,tetaplah bertahan disini,sebarkan cinta kita,ajarkan pada mereka bahwa cinta adalah hal sederhana,dan tidak perlu menukarnya dgn nyawa,cukup mengagungkannya dan menyimpannya disini" rio meletakkan tanganku ke dadanya.

aku terdiam kagum. Dialognya memang salah,tapi aku bisa melihat semua orang menitikkan air mata mendengar perkataan rio tadi yang nampaknya keluar dari hati,termasuk bu winda yg tadi sempat memandang marah pada rio.

Tiba-tiba rio menubrukku,memelukku erat.
Aku bisa merasakan bagaimana air mataku berjatuhan menghapus polesan make up diwajahku.
Sejenak aku menganggap ini masih acting,tapi kemudian tubuh rio memberat,dan kemudian terjatuh karena aku tak kuasa menopangnya. Darah segar mengalir membasahi jas putihnya.

"yo,rio,kamu kenapa,rio.." aku histeris,semua orang menghampiri kami. Tubuh lemah rio segera digotong dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Drama musikal kami pun,terpaksa ditutup tanpa ending yg jelas.


----------------



"eergh" rio mengerang pelan.

aku terbangun,bau khas obat-obatan langsung menyapa indera penciumku. Aku melirik jam,yg menunjukan pukul 23.30. 30 menit lagi,rio akan berulang tahun yg ke 17.

"kamu udah bangun yo??" tanyaku,rio tersenyum.
"aku mau ngerayain ulang tahun aku" jawabnya.
"gak nyangka ya,aku udah mau 17 tahun,aku udah bertahan selama 4 tahun. Dan aku...jujur aku mulai lelah" tambahnya.

"kamu ngomong apa sih??" suaraku mulai bergetar menahan tangis.

"nyanyi dong,buat aku" pinta rio.
"tapi gak pake nangis" tambahnya

Aku menatap rio,matanya selalu teduh dan indah. Kami memang telah membahas ini puluhan kali. Membahas apabila nanti rio pergi,membahas tentang kelanjutan kisahku. Rio selalu menyisipkan pesan dan semangat disetiap pembicaraan kami,tapi ternyata sulit. Saat ini aku merasa rio akan segera pergi meninggalkanku dan aku berharap tuhan akan berbaik hati mencabut nyawaku juga.

Telah  lama  sendiri
Dalam  langkah  sepi
Tak  pernah  kukira  bahwa  akhirnya
Tiada  dirimu  di  sisiku..

Meski  waktu  datang  dan  berlalu
Sampai  kau  tiada  bertahan
Semua  takkan  mampu  mengubahku
Hanyalah  kau  yang  ada  di  relungku
Hanyalah  dirimu
Mampu  membuatku  jatuh  dan  mencinta
Kau  bukan  hanya  sekedar  indah
Kau  tak  akan  terganti

kau tak akan terganti...


aku bernyanyi pelan,dan tentu saja dgn tangis,saat laguku usai aku melirik jam,pukul 00.02,

"happy birthday rio,happy birthday rio.happy birthday rio..." ucapku lirih,tetap dengan air mata yang berderai..


aku bisa merasakan perlahan rio menutup matanya,tangannya mulai dingin,wajahnya memucat.
Monitor disamping tempat tidur,berubah menjadi garis lurus.

"makasih,yo. Udah bertahan sejauh ini buat aku"

aku mengecup punggung tangannya,tetap duduk disampingnya. Perlahan aku merasa cahaya putih berpusar didepanku,semua menjadi samar dan berbayang,semakin lama gelap,lalu hilang dan seperti melayang,sangat ringan dan damai..



----------------



"malem semuanya.." sapa alvin yg berdiri gagah dipanggung besar dlm perayaan perpisahan kelas XII.

"maleeeeem."

"hari ini,mungkin acara perpisahan kita sedikit berbeda,tidak ada pesta topeng,pensi ataupun Pemilihan queen and king angkatan 2010/2011. Karena kita telah memiliki queen and king tahun ini,mereka adalah sahabat terbaik kami,MARIO STEVANO ADITYA dan SIVIA AZIZAH. 2 siswa terbaik SMA Nusantara,2 siswa kebanggaan para guru,2 teman terbaik kita semua..." alvin berhenti sejenak.

"2 hari lalu mereka pergi,meninggalkan kita semua. Dalam usai muda,17 thn. Saat dimana seharusnya mereka mulai merangkai harapan,saat dimana seharusnya mereka tertawa menikmati indahnya masa remaja. Tapi kini mereka pergi,tentu bukan tanpa kesan. Mereka telah meninggalkan satu kenangan manis pd diri kita masing-masing. Salah satunya adalah kepergian sivia,ia sehat,ia baik-baik saja,ia tdk divonis kanker,tapi dlm satu malam,ia menyusul rio. Satu pelajaran tentang betapa ajaibnya cinta." tutur alvin.

"Sivia gadis cantik incaran semua siswa putra,ataupun Mario ketua osis kita yg brilian, Dan malam ini adalah malam dedikasi untuk mereka. Mereka belum sempat melihat hasil UN mereka yg mengagumkan,mereka juga belum sempat merayakan kelulusan,tapi saya yakin dgn doa kita semua,mereka akan tetap bisa merasakan kebahagiaan disana. Kami panitia acara perpisahan kali ini akan memutarkan sebuah video karya rio dan satu catatan kecil dari sivia. Semoga menjadi insprasi...." alvin mundur,lampu ruangan dipadamkan,satu-satunya cahaya,berasal dari barisan lilin dibelakang ify,yg akan membacakan catatan terakhir sivia.

Video mulai diputar.

Kenangan Masa SMA ku,
Sejuta Kekuatan dan Ribuan Kasih Sayang..
By : Mario

begitu judul videonya,kemudian foto-foto mulai bermunculan. Foto ketika mereka berseragam putih biru dgn dandanan super aneh..
"mos,antara keceriaan dan memalukan" begitu tulisan yg tersemat diantara deretan foto.

Lalu berganti foto,saat mereka dijemur dilapangan upacara,berdesakan mencari kelas,semua terlihat masih sangat lugu dan kekanakkanakan.

Mario stevano aditya..

Ify mulai membacakan catatan sivia,di belakangnya video masih terus berputar.

Bukan sosok yg sempurna,hanya pria sederhana yg selalu berusaha menghadirkan tawa untuk kami,orang-orang terdekatnya
Dibalik senyumnya,dibalik uluran tangannya,dibalik kebaikannya,siapa yg tau bahwa kanker otak tak lama lagi akan merenggutnya pergi dari kita semua. Tapi lihatlah betapa tak satu keluhan pun terlontar,lihatlah betapa tak satu bulir air mata pun tertetes,prestasinya tetap terukir,kebaikannya tetap terkenang.

Aku masih ingat,apa yg dia bilang saat memintaku menjadi kekasihnya..

"via,kalo aku gak bisa selamanya jagain kamu izinin aku menyayangimu dalam sisa-sisa waktuku"

untaian kalimat tulus yg tak akan pernah terlupaka.

Gambar video terus berputar,terlihat foto-foto mereka,ada yg menangis,berpelukan,bergandengan. "IPA-IPS,memisahkan kami" begitu tulisan yg kini terukir.
Lalu foto berganti,mereka tengah berpose didepan kelas mereka,untuk terakhir kalinya.

Mungkin saat catatan ini aku bacakan dihadapan kalian,RIO telah pergi dibawa takdir.
Tapi aku mohon,jangan pernah melupakankannya,jangan pernah menepikannya.
Dia adalah bagian dari kisah kita,disekolah ini.

"orang tuaku,teman-temanku,alvin dan kamu,via. Kalian adalah orang-orang terhebat dalam hidup"

itu adalah kutipan kata-kata rio,disana ada sebuah makna,betapa cinta adalah sebuah kekuatan,kekuatan yg mampu membuat rio bertahan selama 4 thn setelah ia divonis kanker.
hebatkan,tentu saja..

Saat nanti kalian lelah meniti tangga-tangga masa depan kalian,ingatlah rio. Ingatlah semangatnya melawan kanker. Ingatlah perjuangannya.

Saat kalian sedih dan sendiri.. Ingatlah rio,ingatlah tawa yg selalu ia hadirkan.

Ingatlah rio, jadikan dia istimewa dlm hati kalian, jadikan ia bagian dari pelajaran temtang hidup. Jadikan ia motivasi untuk perjuangan kalian nantinya...


Ify telah selesai membacakan catatan terakhir sivia,yg mungkin tadinya ingin ia bacakan sendiri,dihadapan teman-temannya.

Videonya masih berputar,tak terasa kini mereka memasuki tahun terakhir di SMA,nampak foto-foto mereka sudah menggandeng pasangan masing-masing,lalu foto saat study tour,foto pensi yg ancur-ancuran,foto-foto saat mereka dgn stres menyelesaikan try out, "mungkin akhir kisahku,tapi awal cerita mereka"....

Begitu judul yg dipasang diantara foto-foto itu. Dan yg terakhir,foto terakhir yg diambil rio sebelum ia pergi selamanya adalah foto sekolahnya,foto SMA nusantara,yg tampak kokoh berdiri menyimpan kenangan-kenangan masa-masa SMA ratusan anak.

Video pun akhirnya terhenti,lampu kembali menyala,tanpa dikomando semua orang menunduk,melantunkan doa dan harapan untuk teman terbaik mereka. Via dan Rio telah pergi,dan mereka yg msh diberi kesempatan umur panjang,harus dgn bijak mengisi waktu mereka dgn hal-hal positif.

Betapa mereka remua kagum dan bangga pernah mengenal keduanya.
2 orang yg ceritanya begitu istimewa,kisahnya yg begitu indah dan cintanya begitu sempurna.

Bukan,bukan romeo and juliette,
lambang cinta sejati,
tapi Mario dan Sivia, keduanya lah simbol kekuatan cinta..




THE END

0 komentar:

Posting Komentar