Kekagumanku Pada Sosok Mario (cerpen)
Malam semakin larut,bulan seakan mencurahkan seluruh tenaganya untuk menerangi bumi yg gekap pekat. Kerlipan bintang keperakan,menerpa daun-daun pinus yg bergesekan diterpa angin malam. Awan hitam juga sudah aktif berarak menjatuhkan butiran embun kepermukaan tanah.
Jam dikamar itu,kini berdentang 4 kali,tanda jam 4 pagi,seorang pemuda sudah terjaga sejak tadi,kini ia masih memandangai layar laptopnya,satu tangan menyangga kepalanya.
Mario Stevano Aditya Haling,atau Rio,begitu ia akrab disapa.
Rio sulit memejamkan kembali matanya,setelah terjaga tadi.
"pagi yo," sapa seorang anak laki-laki berparas oriental.
"udah bangun lo?" lanjutnya bertanya.
"ekh,lo vin,gw kira siapa. Iya gw gak bisa tidur dari jam 2 tadi" jwb rio.
"jah,yg mau ngerayain ultahnya,gak bisa tidur deh" goda cowok yg disapa 'vin' tadi.
"ngapain lo kesini" tanya rio dgn pandangan tak lepas darh laptopnya.
"jadi gak boleh nih? Gw bela-belain,dari malang kemanado taunya...."
"iya...iya...koko alvin,gitu aja ngedumel"
"gw kesini cuma mau kasih tau" jwb alvin.
"kasih tau apa?" rio mengalihkan pandangannya,menatap alvin.
"buka fb deh,trus baca notes orang ini" perintah alvin,sambil menyerahkan secarik kertas.
Disana tertulis 3 buah kata 'AKU RISE SEJATI' begitu kata yg terangkai disana.
"males akh,ngapain,paling isinya cerita-cerita gak penting bikinan orang itu. Iya kan" tuduh rio.
"cerita-cerita yg dibuat ICL bagus kok,yo..." sergah alvin.
"bagus apanya sih vin,mereka tu sebenarnya,tau gak sih. Gw aja baru 13 thn beberapa jam yg lalu. Tapi dicerita mereka??apa coba? Meluk ifylah,gandeng sivialah,kencan sma shilla ?? Pdhl gw deket aja kagak sama mereka. Atas dasar apa coba mereka bikin cerita konyol kayak gitu" rio sewot.
"cuma cerita ini kok,lo gak berhak marah atas kreativitas mereka yo" saran alvin.
"sayangnya gw berhak marah,karena mereka make nama gw" rio memencet tombol-tombol lapopnya,kasar.
"cuma pinjem nama,selama lo pak dirugiin,why not??" alvin pembawaannya memang lebih santai dan cool.
Alvin mengalihkan laptop rio kearahnya,diketikkan sebuah nama,Lalu mengarahkan kursor ke kolom search dan, klik disusul bunyi klik yg kedua, tak berapa lama profil akun 'AKU RISE SEJATI' terbuka. Dipojok kiri,terdapat gambar seorang gadis sdang tersenyum,tangan kirinya tertengger anggun dipinggangnya dan tangan kanannya memegang sebuh kaset. Rio tau benar kaset itu,gambarnya dan keempat kawan seperjuanganannya terpampang memghiasi cover kaset itu,'album IC 4'. gadis itu memakai bacu kuning khas rise,dgn sebuah pin rise tersemat didada sebelah kiri.
Sejenak ingatan rio seakan disetel otomatis,tepuk tangan riuh rendah,teriakan yel-yel untuknya,decak kagum para juri,candaan kak okky,panggung yg megah,sorot lampu yg gemerlap, kerinduan seakan menjalari tubuhnya.
"baca deh" alvin mengarahkan kembali layar laptop kehadapan rio.
'KEKAGUMANKU PADA SOSOK MARIO'
rio mendelik,itu judul notes pemilik akun tersebut.
Disana tertera bahwa catatan itu dibuat tepat pd pukul 00.00 tengah malam.
Tangan rio sedikit bergetar,kemudian bunyi klik pelan terdengan.
Notespun terbuka.
Kekagumanku pd seorang mario
mario stevano aditya haling,aku sudah sangat fasih mengucapkan nama itu,seakan memberi kekuatan tersendiri setiap aku merapalnya.
Awalnya aku tak peduli pada dia,dia hanya seorang anak kecil yg sedang mengikuti kontes nyanyi. Tak berarti apapun untukku, aku tak pernah melihat performnya,aku tak peduli rapor merah ataupun biru yg diterimanya,pdhl senyum tulusnya selalu menyapa setiap sabtu dan minggu dilayar TV ku.
"cintailah aku sepenuh hati,sesungguhnya aku tak ingin kau pergi..."
itu potongan lirik pertama yg kudengar darinya. Jujur saja aku jatuh cinta dgn suara lembutnya,tapi tentu gengsi untuk mengakuinya,karena,ya.... aku sudah 16tahun. Alasan konyol kan.
Semua orang akan heran bila aku bilang aku rise sejati..
Aku tak tau banyak tentang dia, bahkan aku baru menyaksikannya setelah masuk babak 5 besar.
Bayangkan??
Tercipta untukku,symphoni yg indah,I'm yours,
aku tak pernah melihat penampilannya membawakan lagu-lagu itu.
Menyesal,tentu saja.
kini Aku hanya bisa menyaksikan penampilan yg diabadikan lewat video-video,mendengar suara indahnya hanya lewat ponselku,melihat senyumnya hanya dlm foto-fotonya.
tapi sekarang sungguh aku tdk lagi peduli,aku memang gadis kelas 2 SMA,tp toh bukan suatu dosa bila aku mengagumi seorang anak berusia 13 thn yg memang berbakat. Tuhan sungguh aku rela menukar apapun dlm hidupku untuk sekedar melihat senyumnya dari dekat.
ingin sekali bertemu dgn nya,dan menyatakan kekagumanku langsung padanya..
Ntah apa yg membuat ku begitu kagum padanya, senyumnya kah,suaranya kah,atau mungkin pribadinya.
yang aku tau rio mengajariku tentang banyak hal,
yang jelas aku sangat menyayanginya..
aku ikut kecewa..
saat kontes itu hanya menempatkannya sebagai runner up.
Aku ikut bersedih..
saat semua orang memojokkannya,saat rise mulai berkurang dan memilih untuk keluar. Saat itu ingin sekali rasanya aku menepuk pundaknya,sedikit memberinya kekuatan.
aku ikut bahagia..
saat semua orang memujinya,semua mata memandang kagum padanya.
beberapa saat lagi,rio akan genap berusia 13 thn.
Sedih,tentu saja sangat sedih.
Aku yg mengaku rise sejati ini,malah terbaring disini,tdk bisa bergabung dg rise yg lain.
Tapi tentu aku tetap berharap rio bahagia,sama sekali tdk berharap dia sedih seperti aku,dihari jadinya.
Meski aku dan rio berdiri dalam pilar keyakinan yg berbeda,aku tak pernah lupa mengurai doa untuknya dalam sholatku.
Ya tuhan dia berikan kebahagiaan,lindungi dia,mudahkanlah dlm meraih cita-citanya,warnai hari-harinya dngn kasih sayangmu,limpahkan rahmatmu kepadanya,lewat orang-orang yg menyayanginya. Naungi ia dg langit-langit keselamatan,berikan untukny yg terbaik,yg terindah. Seperti engkau ciptakan dia sebagai semangat terindah dlm pesakitanku.
Sungguh,bila ini akhir dari perjalananku,aku sangat ingin sejenak singgah,bertemu rio,menjabat tangannya dan melihat senyumnya sekali saja,sekali..
Rise indonesia yg tdk bisa merayakan hari special ini,langsung bersama rio, jgn pernah bersedih, dari sini kita tetap bisa merayakannya,mengirim doa dan harapan-harapan kecil kita untuknya...
Harapan ku untuk dia,MARIO..
Tetaplah jadi dirimu, selalu ingat bahwa kamu tak pernah sendiri, saat kamu merasa sepi,cobalah tengok kebelakang disana selalu ada doa dan dukungan dari rise untukmu.
Selalu sayangi rise.beri yg terbaik untuk orang-orng yg tulus menyayangimu.
Semoga kamu menjadi sosok yg lbh dewasa dan menghargai keistimewaan yg tuhan titipkan kepadamu.
Tetap tundukan kepalamu,jgn berjalan dgn angkuh,tebarkan senyum manis dan canda tawamu,agar semua orang selalu bahagia saat berada didekatmu.
Tetaplah menjadi rio yg dulu,rio kebanggaan rise.
Tetaplah menjadi marionya RISE...
Mungkin nanti,rio bukan lagi idola cilikku,bukan lagi rio yg imut dan lucu,tapi apapun itu kekagumanku tak kan tandas untuknya.. Dan aku,akan tetap menjadi.. 'RISE SEJATI' seperti yg apa selalu rio bilang.
Bandung 23 oktober
salam Rise Indonesia
stelah membaca notes tadi,rio tertegun sesaat.
Benarkah?adakah orang yg sesayang itu kepadanya?
Benarkah?adakah orang yg sedalam itu mengaguminya??
"Yo" rio tersentak,karna pukulan halun dipundaknya.
"banyak banget ya yang sayang sama lo,jgn pernah kecewain mereka,yo" pesan alvin,lalu ia berdiri dan tak lama ia berlalu dgn bunyi ceklik pertanda pinta ditutup.
Rio kemudian menggerakkan kursor ke arah koleksi foto, ia semakin terkejut,ada sekitar 2000 lbh,fotonya tersimpan dlm album si 'aku rise sejati',dlm berbagai pose dam momen,sedangkan foto si pemilik fb hanya beberapa.
Rio mengamati salah satunya,terlihat seorang gadis tersenyum dgn jilbab putih gading tertengger indah menyelubungi mahkotanya
"cewe berjilbab juga gak kalah cantik" gumamnya.
sesaat kemudian rio mematikan laptopnya,menyibak tirai coklat itu dan segera cahaya pagi dari mentari,menerobos hangat memasuki ruang bercat coklat pucat ini.
"udah pagi ternyata" celetuknya,sambil berlalu menyambar handuknya.
Mentari mulai muncul,malu malu,dgn garis kuning yg melengkung sempurna.
Fajar mulai luruh dan arak-arakan awan hitam mulai hilang.
Hari ini 24 oktober 2010,tepat 13 tahun usia rio.
Dia dan keluarga serta seluruh rise indonesia tentu sangat menanti-nanti hari ini.
Siang nanti rio akan merayakan hari jadinya ditaman laut bunaken,tentu akan sangat membahagiakan untuknya berkumpul merayakan hari jadinya dgn orang-orang yg sangat menyayanginya.
---------
ditempat lain
seorang gadis pucat dan kurus tertunduk dalam pembaringannya,matanya berkaca-kaca..
"happy birthday rio,happy..hikz..birthday rio..happy..birthday,happy..birthday.happy birthday rio.." ia bernyanyi lirih dan tersengal,selang pernafasan yg terpasang dihidungnya membuatnya sulit berkata.
Ia melihat jam diponselnya,tepat 00.00.
"make a wish" gumamnya.
"ya tuhan dalam meski sedihku,dalam sakitku,dalam susahku,aku tetap berharap rio bahagia" batinnya.
"fuuuihh" ia meniup lilin yg berdiri ditengah-tengah kue tart,disekelilingnya tertulis Happy Bornday prince of Rise.
Lilin itu pun padam,ntar mengapa semuanya menjadi gelap,gelap sekali,perlahan mata gadis itu terpejam,sinarnya redup direnggut kanker otak yg dideritanya. Dia telah pergi...pergi sbg seorang RISE SEJATI.
---
angin bertiup lembut,atmosfer tawa dan kebahagian tersebar dimana-mana.
Saking asiknya rio dan rise tak menyadari bahwa mentari kini sudah mulai condong kearah barat.
"ekhm" rio berdehem,perhatian seluruh rise tertuju kepadanya.
"kaka-kaka rise,semua,gak kerasa udah seharian ya kita sama-sama.makash bgt ya,kaka-kaka semua udah mau dateng kesini,kita udah nyanyi-nyanyi,foto-foto..." rio berhenti sejenak,matanya menyapu semua orang yg hadir,ia merasa gelombang rasa sayang dan trimakash memburu dihatinya.
Ia menunduk,sungguh,sungguh,rio tak ingin Menangis,tapi matanya mulai terasa panas dan perih.
"rio...rio.emmh,kaka semuanya sampein salam sayang rio ya,buat temen-temen rise yg lain yg gak bisa dateng kesini. Sampein,rio selalu sayang sama mereka" tak terasa 2 butiran bening meluncur dari mata indah rio,disusul derai tangis haru dari rise.
"rio gak bisa kasih apa-apa,dan rio bukan apa tanpa kalian,untuk itu makasih,makasih,makasih buat semuanya" rio langsung menghambur kepelukan mamanya dan menangis tersedu.
Rise yang hadirpun nampak terharu saat tau,rio juga begitu menyyangi dan menghargai mereka. beberapa diantara mereka pun ikut terisak pelan.
Acarapun akhirnya usai, saat rio akan kembali menaiki mobilnya untuk pulang,ada tangan kecil yg menahannya.
"tunggu kak" panggil seseorang,rio menoleh,seorang anak kecil duduk dikursi rodanya dan tersenyum.
"kak rio... Temen-temen aku titip salam untuk kaka" katanya lugu.
"salam sayang juga ya,dari kaka buat kamu dan temen-temen kamu" balas rio.
"kita semua dipanti asusan bintang sayang bgt sama kak rio dan kak alvin" katanya sambil melirik kearah alvin yg berdiri disamping rio.
"panti asuhan" batin rio.
"iya,makasih ya.." rio tersenyum manis.
"yaudah deh,dede pulang dulu ya,sampe ketemu kak,dadahh"
"dadahh" rio melambaikan tangannya.
tak berapa lama,mobil riopun mulai bergerak perlahan. Rio kembali menolek kebelang dimana serombongan anak rise melambaikan tangan ke arahnya.
"gimana seneng,yo??" tanya mama rio lembut.
"seneng mah" jwb rio singkat.
"gimana gak seneng tante? Kaka-kaka risenya cantik-cantik gitu" goda alvin,rio hanya tersenyum..
Bayangan anak-anak rise tadi semakin jauh dan mengecil.
"tuhan..kapan ya bisa kumpul kayak tadi lagi" batin rio
malam hari
rio sudah mandi dan berganti pakaian.
sekarang ia sedang termenung disudut kamarnya,ia merasa sangat menyesal atas sikapnya selama ini. Selalu mengelusatas sms-sms dari fansnya,tdk pernah membalas wall diakun fbnya ataupun merasa capek kalo harus membalas mention-mention yg menumpuk.
Keangkuhan sesaat menguasainya dulu,tapi sekarang tentu berbeda,dia sangat menyadari apapun yg dilakukannya tanpa doa dan dukungan rise,dia bukan apa-apa sekarang.rasa syukur kepada tuhan pun membuncah dihatinya..
Rio lalu meraih gitar kesayangannya keatas pangkuannya.
ia memetik senar-senarnya dan melantunkan sebuah lagu..
bukan dengan barang fana kau membayar dosaku
dengan darah yg mahal
tiada noda dan celah
bukan dengan emas perak kau menebus diriku
oleh segenap kasih dan pengorbananmu..
ku telah mati dan tinggalkan
jalan hidupku yg lama
semuanya sia-sisa dan tak berarti lagi
hidup ini kuletakkan pada mesbahmu ya tuhan
jadilah padaku sepert i yg kau ingin...
rio lalu terdiam.
Sesaat setelah nyanyiannya usai terdengar pintu diketuk,padahal ia sudah sangat lelah dan ingin berbaring ditempat tidurnya yang nyaman.
"yo,ada RFC tu" suara manya terdengar dibalik pintu.
Ingin rasanya ia mengumpat mereka,sempat terpikir untuk tidak menemui mereka,tapi kemudian pikiran itu dibuangnya.
Rio keluar dari kamarnya sambil tersenyum,bergegas keberanda depan rumahnya, disana ada skitar 15 orang rise dgn kado yg terbungkus indah ditangan masing-masing.
"happy bornday rio"
"happy bornday ya"
"wish you all the best dde.."
bergantian mereka mengucapkan selamat pada rio.
"makasih ya..kaka-kaka dari mana nih??" tanya rio ramah.
Obrolan serupun terjalin diantara mereka,sampai tak terasa deritan jangkrik sudah semakin ramai pertanda malam sudah semakin larut.
"rio sebelum kita pulang,nyanyi donk" pinta salah seorang dari mereka. "bentar ya" rio beranjak kekamarnya.
Tak berapa lama ia kembali sambil menentang sebuah gitar dari kamarnya,ia lalu duduk ditengah-tengah mereka. Jreng rio mulai bernyanyi.
berjanjilah.. wahai sahabatku.
bila kau tinggalkan aku,tetaplah tersenyum
meski hati sedih dan menangis,
ku ingin kau tetap tabah,menghadapinya..
bila kau harus pergi dan meninggalkan diriku,
jangan luoakan aku..
semoga dirimu disana kan baik-baik saja.
disini aku kan selalu rindukan dirimu,
wahai sahabatku..
Sejenak ia memejamkan matanya,teringat seseorang yang tadi menyadarkannya atas kasih sayang Rise terhadapnya, meski hanya lewat sebuah notes.
"kaka,dimanapun kaka beradamrio selalu berdoa yang trbaik buat kaka,dan semoga suatu saat kita bisa ketemu. rio juga pengen ngucapin trimakasih langsung sama kaka."
ia lanjut bernyanyi..
bila kau harus pergi dan meninggalkan diriku,
jangan luoakan aku..
semoga dirimu disana kan baik-baik saja.
disini aku kan selalu rindukan dirimu,
wahai sahabatku..
RINDUKAN DIRIMU..
"yyeeeee,bagus banget" puji anak-anak Rise,rio tersenyum.
tak berapa lama,mereka memutuskan untuk pulang,rio mengantar sampai gerbang rumahnya..
"dadah RIO"
"bye.."
"rio gak akan jecewain mereka." tekadnya.
rio pun bergegas masuk ke rumahnya,karena malam sudah semakin larut.
dan mungkin Rise-Rise disanajuga,sudah terlelap dalam mimpi mereka tentang Rio..
0 komentar:
Posting Komentar