Akankah Kakak Kembali ?? (cerpen)
"kaka pasti bakal sering kesini,fy" ucap seorang anak laki-laki.
"tapi kak.."
"ssstt" ia meletakkan jari telunjuknya dibibir gadis yg disapa ify itu.
"kaka mohon fy,jakarta-jogja juga kan gak jauh-jauh banget"
keduanya kembali terdiam,mentari sore itu semakin memerah pertanda akan segera terbenam,angin sore menerpa kulit mereka,perlahan.
"tapi kak rio janji ya,bakal sering-sering nengokin ify sama temen-temen disini." pinta ify sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"siap,kaka janji tuan putri" balas anak laki-laki yg kerap dipanggil rio itu,ia pun balas menautkan kelingkingnya dan tersenyum lembut,ify mencoba tersenyum dan membendung airmatanya. Meski Rio itu telah berjanji utknya tapi rasa sedih tak mau menguap meninggalkan relungnya.
Sore itu,ify dan rio tengah menikmati pemandangan mentari yg hendak menutup hari ini. Mereka terduduk pada sebuah batu dekat sungai,gemericik air sungai pun seakan mengerti kegelisahan 2 anak manusia ini.
Nanti malam rio harus meninggalkan panti asuhan tempat mereka tinggal,ia sudah mendapatkan orang tua asuh dan akan segera hijrah ke jakarta.
"ify,pasti bakal kangen banget sama kaka" keluh ify.
"kaka juga fy" balas rio.
*
Mentari seakan begitu cepat kembali keperaduannya,kini cahaya bulan samar-samar mulai menerpa daun-daun asoka didepan panti.
"kaka pamit ya fy,jaga diri kamu,kaka sayang bgt sama ify" tak terasa mata rio mulai panas,memerah.
"kak rio juga,jgn lupa makan,ify gak mau kaka sakit" selaput bening mulai luruh dari mata ify,sekuat apapun ia menahan tangisnya,tetap saja tdk berhasil.
"kaka punya ini,satu untuk kaka dan satu lagi buat ify" kata rio sambil mengangsurkan sebuah cincin berhias nama RIFY ditepinya. Ia menjadikan cincin itu sbg bandul pd kalungnya. Ify menggenggam erat cincin itu.
"sampe jumpa kak"
"sampe ketemu,fy"
rio pun melepaskan genggamannya pd tangan ify.
"rio ayo." panggil iel,anak dari orang tua asuhnya.
Rio mulai berjalan menjauh,diiringi isak tangis teman-temannya dipanti itu.
"bunda,rio titip ify ya" Pesan rio pd bunda romi.
Ify sangat enggan melepas rio,karnaia sungguh sangat menyayanginya,ia merasa tdk memili siapa-siapa lagi setelah kepergian orang tuanya,dan hanya rio yg bisa menghiburnya...
Tapi keinginan rio sangat kuat untuk mendapatkan gelar sarjananya dijakarta.
"apa kak rio bakal kembali bunda?" tanya ify nanar.
"pasti fy" jwb bunda romi,mantap.
Saat hendak memasuki mobil,rio kembali menoleh menatap ify,matanya yg biasa bersinar ceria,kini redup ditelan kepedihan.
Ify berlari kearah rio,dan memeluknya erat. Tangisnya pecah diatas pundak rio,rio membelai rambut lurus ify.
Walaupun langit pada malam itu
Bermandikan cahaya bintang
Bulan pun bersinar betapa indahnya
Namun menambah kepedihan
Ku akan pergi meninggalkan dirimu
Menyusuri liku hidupku
Janganlah kau bimbang
Dan janganlah kau ragu
Berikanlah senyuman padaku
selamat tinggal kasih
sampai kita juga lagi
aku pergi takkan lama
hanya sekejab saja
ku akan kembali lagi
asalkan engkau tetap menanti
Rio bernyanyi dgn lirih,berharap pesan yg ia selipkan pd sepenggal lirik tadi dpt ditangkap oleh ify.
"jangan lupain ify kak" ify bergumam seraya melepas pelukannya
"gak ada,buat kaka lupain kamu,fy"
"rio,ayo.." panggil iel lagi.
"kaka akan selalu kasih kamu kabar fy" tak lama suara derum mobil menyala,rio membuka kaca mobil,sekilas ia tersenyum, "dadah semuaaa" ujarnya.
Tak berapa lama,mobil sedan hitam itupun menjauh,siap membentangkan jarak yg akan segera memisahkan ify dan rio,perlahan,lalu hilang ditelan gelap malam.
*
satu thn kemudian
pluk-pluk-pluk
seorang gadis melempari sungai dgn kerikil,membentuk riak-riak kecil pd permukaan air, teratai yg mengapung anggun diatasnya pun ikut goyah.
Mentari hari itu seperti sedang bekerja dlm performa terbaiknya,tdk terlalu panas,tp cahayanya membias sangat cerah menyinari seluruh bagian bumi.
Gadis itu menatap sendu,gelisah terpeta jelas pd raut wajahnya. Ia sedang menunggu seseorang yg sangat ia rindukan,pd surat terakhirnya rio berjanji akan menemui ify disini hari ini.
"selamat pagi nona alyssa" sapa seseorang,ify menoleh.
"kak riooo" spontan langsung memeluknya
"ify kangeeen"
"kangen sih boleh fy,tp jangan kenceng-kenceng juga kali meluknya,uhuk,uhuk" rio terbatuk.
"hhehe,maap kak"
"fy..."
"hm??"
"kok makin jelek aja sih" ejek rio.
"iiikkhh,kak rio jahat amat sh" ify memukul-mukul pundak rio. Ify memanyunkan bibirnya..
"jiah,ngambek.." goda rio sambil mencolek-colek dagu ify,ifynya tetap manyun.
Rio menarik kunciran rambut ify,hingga rambut ify terurai jatuh menyentuh pundaknya.
"ikh,kak rio,balikin" seru ify.
"ambil donk" tantang rio,saat ify mendekat,rio berlari menjauh.
"kejar donk,wlek"
"kak rio tunggu,awas ya,kalo kena" ify terus berlari,tp langkah kaki rio yg panjang,tentu tak dpt diimbangi oleh ify. Keduanya terus berlarian dibawah terpaan mentari,melepaskan kerinduan yg tlah mengendap dlm hati masing-masing.
"hosh,hosh,hosh,udah akh,kak ify capek" ify menyerah.
"yah,ify payah" ejek rio.
"kak kita foto-foto yuk"
"okeh"
merekapun mulai bergaya,pose-pose aneh dan ajaib mulai diabadikan dalam jepretan-jepretan kamera ponsel ify.
"udah akh fy" ucap rio.
"yah,kakak... Ekh,kakak kok pucet bgt sih,sakit ya" tanya ify cemas.
"gak kok,kecapean aja mungkin" jwb rio.
"ohh" ify ber'oh'
keduanya kembalh terdiam,melihat hamparan sawah dgn pematang yg teratur dihadapan mereka,juga bau rumput khas kota jogja yg sudag setahun ini,rio tinggalkan.
"IFY" teriak sivia,shabat ify,ify berbalik kearah sivia.
"hei,ngapain kamu disini" tanya via seraya menghampiri ify.
"aku lagi main fy,sama kak rio" jwb ify
"kak rio??mana?" tanya via bingung. Sontak ify berbalik.
"lho,tadi kak rio disini vi" jelas ify,via hanya menggelengkan kepalanya.
"kasian ify,pasti dia kangen bgt sama kak rio" batin via.
"daritadi juga gak ada siapa-siapa fy,udah akh,balik yuk,udah mau gelap" ajak via,smbil memandang langit yg mulai biru keabuan.
"tadi kak rio disini kok" ify menggaruk kepalanya,via langsung menarik tangan ify.
"udah akh,pulang yuk"
dari kejauhan,sepasang mata teduh mengamati via dan ify yg mulai menjauh,tersamar langit yg menggelap, "maaf fy..." bibir pucatnya bergumam lirih.
*
Dua hari kemudian.
Pagi ini ify kembali ketepi sungai,bau embun dan semilir angin pagi sedikit membuatnya menggigil. Langit masing kelabu,jalanan pun masih lengah. Kicau burung menemani ify,menunggu sosok itu,sosok Rio.
"kak rio,kemana shh" gumamnya Setelah pertemuan mereka 2hari lalu,rio tdk pernah lagi mencoba menemuh ify.
Sudah 2hari ini ify rutin mengunjungi tempat ini,saat mentari mulai menyapa bumi ataupun saat mentari mengucapkan selamat tinggal,ify selalu menyempatkandiri utuk mengunjungi tempat ini. Tapi rio tak pernah muncul lagi disini, kemana sebenarnya dia?
Alun sebuah symphony,kata hati disadari...
Ponsel ify berbunyi..
Nomer tak dikenal.
ify mengeryitkan dahi.
"halo" sapa ify
"halo fy,ini kaka" balas orang disebrang sana.
"kak rio? Kaka dimana?"
"emmh,kaka udag dijakarta,fy. Maaf ya,kaka gak sempet pamit.
"ohh"
ify kecewa,kerinduannya selama 1tahun hanya terbayar 1hari,bahkan rio tdk berpamitan padanya.
Setidak berarti itukah ify dimata rio?
Beberapa detik,mereka terdiam,meski tanpa bicara,mereka sama-sama tau,kesedihan yg dirasakan.
"selamat tinggal ify,sampai kita jumpa lagi,aku pergi takkan lamaa,hanya sekejap saja ku akan kembali lagi,asalkan kau tatap menanti..," suara rio,membuat ify tdk mampu menahan isaknya.
"jangan nangis fy." pesan rio.
"kak"
"ya.."
"ify sayang kaka"
rio tidak menjawab,sambungan telepon malah terputus,ify menangis sejadi-jadinya,ia sangat ingin bertemu rio,melihat wajahnya,memeluknya dan memastikan rio selalu baik-baik saja.
semburat merah dari ufuk timur mulai menerpa wajahnya yg dibanjiri air mata.
"ify kamu kenapa?" tanya via,yg melihat ify menangis.
"kak rio vi,hiks"
"sabar ya,besok kita kejakarta,kamu bisa ketemu rio disana,aku udah minta pak duta buat nganter kita besok"usul via.
"serius vi??" tanya ify,sivia mengangguk,ify memeluk sahabatnya itu.
To : kak rio
kak aku mau kejakarta
from : kak rio
ngapain,gak usah fy.
To : kak rio
aku kangen ketemu kaka
tapi sms terakhir ify itu pending,saat ify mencoba menelfon,nomor itu juga sudah tidak aktif, "huufh,kak rio gak asik" keluh ify.
*
Dijakarta.
Tok.tok.tok.
"permisi"
Dua orang gadis berdiri didepan pintu sebuag rumah mewah bercat putih.
Pandangan keduanya masih asik berkeliling mengamati bangunan-bangunan besar yg berdiri angkuh,lampu-lampu yg menyilaukan mata,dan kendaraan mewah yg merayap dijalanan.
"jakarta panas ya" keluh via,
Tak berapa lama pintu berdecit terbuka,
"ify"
"hai kak iel" sapa ify,pd gabriel,sodara angkat rio.
"ad ad,ada apa fy" iel tergugup.
"kak rionya ada kak" tanya ify sambil melengok kedalam rumah.
"maaf ya fy,rio sebenernya...hufh" iel menbuang nafasnya sejenak.
"rio udah gak ada,fy" iel menunduk,seakan sangat sulit mengeluarkan kata itu dari tenggorokannya.
"hhahaha,jangan becanda donk kak"
"gw serius fy,rio udah meninggal setaun yg lalu"
"gak mungkin,trus siapa yg selalu nulis surat buat aku,siapa yg 3 hari lalu dateng ke jogja. Kak iel bohong,liat ni.." ify mengeluarkan ponselnya.
"ini nomernya kak rio"
via mengamati nomer itu, "ini kan tanggal lahir kamu dan rio,fy,kalo disatuin."
06122410
ify baru menyadarinya,via benar,mana ada nomer ponsel seperti itu,air matapun segera keluar,sangat menyedihkan rasanya menerima kenyataan bahwa orang yg selama 1thn ia nanti, 1thn ia rindukan,ternyata sudah tdk ada. Hatinya menjerit mengingat terakhir kali ia bertemu dgn rio. Saat itu tangan rio memang dingin dan wajahnya pucat, foto terakhirnya,pesan dari rio,ntah bagaimana bisa menghilang seluruhnya.
*
dipemakaman.
Langit mulai berwarna jingga pucat dgn mentari membuat sempurna,diujung barat. Kesinilah iel mengajak ify dan via,kesebuah pemakaman,barisan pohon kamboja dgn bunganya yg berguguran menyentuh tanah,mengiringi derap kaki mereka. Barisan nisan memenuhi setiap titik pandangan mereka. Langkah mereka terhenti saat samapai di sebuah kuburan,nisannya tertulis sebuah nama yg sangat ify kenal.. MARIO STEVANO ADITYA.
Disinilah sosok tampan itu tertidur pulas selamanya,ia harus pergi setelah kritis selama 3hari setelah menyelamatkan seorang anak dari kecelakaan,tapi naas malah maut menghampirinya.
"Tiga hari lalu tepat Satu tahun rio meninggal fy,mungkin dia nemuin lo buat pamit langsung,karna dia tau gw gak pernah sanggup ngasih tau orang panti soal kematiannya.surat.sms,foto, semua itu mungkin karna rio.belum rela ninggalin kalo. Gw nyesel bgt fy,nyokap gw juga,rio bahkan belum sempet liat sekolah barunya,tapii..." iel tdk sanggup meneruskan kalimatnya.
Selamat.tinggal...ify.sampai..kita...Jumpa..lagi..aku pergi.takkan.lama...hikz,hanya..sekejap .saja,ku.akan...kembali lagi....
Terbata-bata ify menyanyikan lagu itu.
"akankah kaka kembali?" lirih Ify, "berapa lama lagi,ify harus nunggu?" gumamnya.
Kemarahan dan kekecewaan akan taqdir,membuncah didada.
Ingin ia merutuki tuhan atas semua ini,kesedihan menguasai dirinya.
Ify takut,takut menghadapi hari esok,ify tak bisa bertahan tanpa rio,disisinya.
Ify terus menangis,airmata seakan enggan untuk berhenti,ia meremas gundukan tanah merah didepannya.
Sivia hanya bisa memandang nanar, "kita balik kehotel yuk fy,udah mau gelap" ajak via.
"trus kak rio sama siapa?" ify bergumam tak jelas,tatapan matanya kosong tak terarah.
"fy aku mohon,jgn kayak gini" sivia mulai ikut menitikan air mata,ia memapah ify yg seperti raga tanpa jiwa.
"akankah dia kembali vi?"
"akankah kaka kembali"
"aku cuma pengen liat senyumnya,sebentar aja,apa dia mau kembali vi?" ify bergumam sendiri,iel dan via sangat sedih melihat keadaan ify,ntah apa yg harus mereka upayakan nantinya untuk mengembalikan ify yg dulu.
Mereka tetap berjalan perlahan meninggalkan komplek pemakaman yg mulai gelap dan sunyi.
"selamat tinggal ify,sampai kita jumpa lagi" gumam sosok yg berpakaian serba putih,ia berdiri tak jauh dari sana,ia tersenyum perih, "kenapa aku harus secepat ini kau panggil tuhan??"
wusssss
tiba-tiba angin berhembus kencang.
Happp
iel,menangkap selembar foto yg melayang diudara, foto ify dan rio sedang tersenyum kearah kamera,dgn background hamparan sawah khas jogjakarta.
"ify bener,rio sempet mengunjunginya. Mungkin rio blm ikhlas meninggalkan ify" lirih iel.
Via ikut mengangguk setuju,mereka terus berjalan dibawah sinar bulan dan kukukan burung hantu...
THE END
0 komentar:
Posting Komentar