Kamis, 11 November 2010

Puisi : Garis Senja

sahabat, sore ini kuamati dari kejauhan, awan putih di udara yang terus berarak
teriring angin yang membawa mereka semakin jauh
pun dengan ombak laut yang berlarian, menerjang karang, berlomba mencapai pantai
awan dan ombak terus bergerak, tak peduli mentari yang berpendar hebat
tahukah kamu, apa yang sebenarnya mereka tuju?
tahukah kamu, apa yang sebenarnya mereka cari?
kesatuanlah yang mereka cari dan senjalah yg mereka tuju
ombak dan awan bersatu saat senja tiba
membentuk garis jingga yang mengisyaratkan ketenangan
dan begitulah kita...
aku yang seperti ombak dengan ego keras memecah karang, juga kamu, yang bagai awan limbung, terbawa arah angin
akhirnya kita dipersatukan di sini, di batas senja persahabatan
meski setelah senja, malam akan segera tiba
meski setelah senja, gelap akan segera datang
jangan pernah takut,tak boleh merapuh... karena kita sahabatku, 'kan selalu satu
selamanya kan tetap satu
berdiri pada satu garis lurus yang akan menuntun kita untuk saling menjaga, saling melindungi dan saling melengkapi
karenanya sahabatku... sejauh apapun aku akan pergi mengarungi lautan lepas
sejauh apapun kamu akan terbang menyusuri udara bebas
percayalah kita akan dipertemukan kembali
layaknya awan dan ombak yang selalu bersatu lagi saat senja tiba
karena... aku dan kamu, sahabatku, kita adalah satu, selamanya kan tetap satu.


best regard
via

0 komentar:

Posting Komentar