Jumat, 01 November 2013

Namaku Indonesia

Namaku Indonesia

Dulu namaku Indonesia…
Ribuan pasang mata dari berbagai penjuru dunia dibalut iri menatapku
Putra-putri kebanggaanku
tumbuh riang gembira, dengan arum manis di kedua tangan mereka
Mata mereka berkilau, lengannya kokoh
Siap menerima tongkat estafet pemerintahan dari para pendahulu

Dulu namaku Indonesia…
Siapa yang tidak ingin menjejakkan kaki di tanahku?
Mencicipi jernih mata airku?
Membungkus pesonaku dalam ingatan?
Lihat alamku… pucuk – pucuk cemara yang bergoyang di lereng bukit
Juga awan putih bersih yang berenang manja di riakan langit
Ah cantik bukan?

Dulu namaku Indonesia… ya… Indonesia
Dengan semboyan ajaib perekat bangsa
Bhineka Tunggal Ika
Dengan nasionalisme yang memerah dalam darah
putih menyumsum dalam belulang

Tapi itu dulu…
sekarang lain cerita
Kini wajahku memar berdarah-darah
Mataku tak pernah kering dari air mata

Putra-putriku, sungguh malang nasib mereka
Putus sekolah hanya karena kurang biaya
Bukan bermain gembira malah harus bekerja
Beban keluarga ditaruh pada pundak-pundak ringkih mereka

Alamku?
Ah entah apa kabarnya
Hutannya gundul dijarah
Ikannya habis diterkam pukat harimau
Bunga-bunganya layu diracuni polusi

Nasionalisme yang dulu galak
Menyentak setiap pemberontak
Bagai hilang digulung gerakan ombak
Habis. Tak ada sisa
Kini, setetes bensin bahkan mampu menyulut petaka
Padahal kalian saudara sebangsa

Aku dibuat merana oleh penguasa dan rakyat yang saling tuduh dan buruk sangka
Aku disakiti, bahkan oleh mereka yang kuberi tanah untuk berdiri
Yang kudekap dalam bumiku ketika mereka mati
Dulu namaku Indonesia
Sekarang aku penuh luka
Tapi….. namaku tetap Indonesia.



best regard
via

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Terharu bacanya :')
Indonesia Tetaplah Indonesia...

Posting Komentar